PALANGKA RAYA, BORNEO24- Setelah beberapa waktu lalu Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran pernah melontarkan bersedia membayar Rp 5 miliar apabila ada orang yang mampu bisa menurunkan hujan selama tiga hari berturut-turut, agar asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) cepat hilang.
Kali ini pernyataan tersebut kembali disampaikannya di hadapan seluruh camat, lurah dan RT serta RW Kota Palangka Raya, saat rapat penanggulangan asap di Istana Isen Mulang Palangka Raya, Senin (12/8/2019).
“Saya serius mencari orang sakti untuk menurunkan hujan. Saya akan ganti Rp 5 miliar. Jika kemarau sampai tiga bulan berarti Rp 15 miliar. Nanti akan sampaikan kepada pak presiden ada yang mampu menurunkan hujan,”kata Sugianto.
Menurut Sugianto, bayaran yang dijanjikan tidak sebanding dengan kerugian akibat dampak Karhutla saat ini, baik dari sisi kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.
Walaupun tidak menyebutkan secara detil jumlah pasti yang telah dikeluarkan hingga saat ini untuk menanggulangi Karhutla, tetapi ia menyebut sudah puluhan miliar.
Sebelum mengumpulkan seluruh aparatur camat dan lurah, Sugianto bersama Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Kapolda Kalteng Irjen Pol Ilham Salahudin dan Danrem 102/PJG Kolonel Arm Saiful Rizal, meninjau secara langsung lokasi Karhutla di kawasan Jalan Adonis Samad Palangka Raya.
Bahkan terlihat orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini membantu secara langsung para petugas di lapangan untuk memadamkan api di sejumlah titik kebakaran, dengan menggunakan selang air dari mobil pemadam kebakaran (Damkar). Namun sayang Sugianto tidak menggunakan masker saat ikut membantu memadamkan api.
Memang berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Kalteng dalam mengatasi Karhutla yang saat ini sedang melanda Provinsi Kalimantan Tengah. Tujuannya, agar tidak terulang lagi seperti bencana asap pada 2015 lalu. Pasalnya tahun ini kemarau diprediksi akan berlangsung hingga Oktober mendatang.
Untuk itu Sugianto mengingatkan agar masyarakat tidak membuka lahan saat musim kemarau dengan cara membakar. Begitu juga dengan pihak perusahaan perkebunan atau korporasi jangan melakukan hal yang sama
Sementara itu beberapa waktu lalu Kepala Harian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Mayjend TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, pernah menyatakan, upaya yang dilakukan Sugianto dengan mencari orang yang bisa menurunkan hujan, memang tidak salah.
“Logikanya masuk. Karena untuk mengoperasikan helikopter satu hari selama 5 jam sebesar Rp 1 miliar. Bayangkan aja kalau dalam satu bulan. Jadi wajar saja, kalau Pak Gubernur mencari pawang untuk menurunkan hujan dengan membayar Rp 5 miliar,”celetuk Komarudin.