Kotawaringin Barat, Borneo24.com – Polisi menetapkan satu orang tersangka atas Kasus konser musik dangdut viral yang menyebabkan kerumunan di Desa Kondang, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kotawaringin Barat.
Tersangka tersebut berinisial (Y) yang juga merupakan salah seorang orang tua mempelai sekaligus penanggung jawab konser musik yang dilaksanakan di Jalan Bukit Simpar RT. 01 desa setempat.
Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Devy Firmansyah mengungkapkan pihaknya baru mengetahui kasus pelanggaran protokol kesehatan itu setelah viral di media sosial.
Setelah diselidiki, lanjut Kapolres, ternyata konser musik itu dilaksanakan sepekan sebelumnya tepatnya pada hari Minggu tanggal 27 Februari 2021 sekitar jam 21.00 WIB.
“Dan akhirnya berdasarkan video yang kita dapatkan, video itu baru kita dapatkan pada 27 Februari, kemudian saya memerintahkan Kapolsek untuk melakukam langkah-langkah penyelidikan,” ujar Kapolres Kobar, Selasa (2/3/2021).
Selama penyelidikan, polisi memeriksa sebanyak empat orang saksi dan menetapkan satu orang sebagai tersangka.
“Tersangka menyelenggarakan acara pernikahan anakrnya dengan menggelar acara pentas musik orkes hiburan Musik Group AULIA yang didatangkan dari Kabupaten Ketapang Provinsi Kalbar
yang menyebabkan/mengakibatkan terjadinya kerumunan masyarakat dan tidak mematuhi protokol kesehatan dalam masa Pandemi COVID-19,” jelas Devy Firmansyah.
Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa satu lembar surat pernyataan dari tersangka dan satu lembar undangan pernikahan.
“Dalam hal ini penyidik mempersangkakan yang bersangkutan dengan pasal 216 ayat (1) KUH Pidana dengan ancaman hukuman pidana selama-lamanya empat bulan 2 minggu atau denda setinggi-tingginya 9000 rupiah,” tandas Kapolres.
Dalam pasal itu dijelaskan, barang siapa dengan sengaja tidak menurut perintah atau tuntutan, yang dilakukan menurut peraturan undang-undang oleh pegawai negeri yang diwajibkan mengawas awasi pegawai negeri yang di wajibkan atau yang dikuasakan untuk menyelidiki atau memeriksa perbuatan yang dapat di hukum, demikian juga barang siapa dengan sengaja mencegah, merintang
atau menggagalkan suatu perbuatan yang dilakukan oleh salah seorang pegawal negeri itu, dalam menjalankan sesuatu peraturan undang-undang. (***)
