Barito Selatan, Borneo24.com – Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan kabupaten dataran rendah yang diapit oleh tiga Kabupaten, yakni, Barito Utara (Barut), Barito Timur (Bartim), dan Kabupaten Kapuas. Kesemua kabupaten tersebut berada dalam lingkup Provinsi Kalteng.
Kabupaten Barsel senantiasa menjadi langganan bencana banjir setiap tahun lantaran meningginya debit air Sungai Barito. Sungai Barito, merupakan induk seluruh sungai yang ada di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Barito, dan merupakan salah satu sungai terbesar di Indonesia.
Meningginya debit air Sungai Barito tersebut, membuat masyarakat yang tinggal atau berada dibantaran sungai tersebut senantiasa terkena imbas bencana banjir. Bencana banjir ini merupakan banjir kiriman dari hulu Sungai Barito.
Lantaran itu, Anggota DPRD Barsel, Bhaskarogra Basuki Dwiatmaja, senantiasa mengingatkan, agar masyarakat yang berada di bantaran Sungai Barito, maupun masyarakat yang berada di bantaran anak Sungai Barito agar mewaspadai bahaya banjir yang menerpa ditengah intensitas curah hujan meninggi.
“Jadikan bencana banjir sebagai pelajaran. Pengalaman itu hendaknya dijadikan reperensi agar masyarakat mengantisipasi terlebih dahulu sebelum bencana itu menerpa,” ucapnya belum lama ini.
Dirinya juga mengatakan, selain bencana banjir, apabila musim hujan telah tiba, biasanya hujan tersebut dibarengi dengan angin yang kencang. Hal ini lanjut dia, tentunya bisa menyebabkan terjadinya kasus pohon tumbang yang mengenai pengendara hingga rumah warga.
“Biasanya kasus bencana banjir dan hujan deras disertai angin yang kencang tersebut terjadi di awal bulan Maret sampai dengan akhir bulan Mei,” katanya.
Lantaran itu, dirinya menyarankan agar masyarakat Barsel mewaspadai angin kencang yang berpotensi dapat menumbangkan pepohonan yang sudah lapuk atau dimakan usia itu.
“Dengan cara senantiasa berhati – hati saat berkendara dan menebang pohon disekitar rumah yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang mengenai rumah,” tuturnya.
Khususnya, sambung pria yang akrab disapa Besbes ini, masyarakat yang berada di kampung, desa dan kecamatan. Karena imbuh dia, di daerah kampung, desa, dan kecematan di lingkup Barsel ini masih cukup lebat pepohonan.
“Dan potensi terjadinya kecelakaan pohon tumbang mengenai rumah dan pengguna jalan tertimpa pohon tumbang tentunya sangat rawan terjadi,” imbuh dia.
Lantaran itu, lanjut pria yang akrab dengan awak media ini berpendapat, hendaknya masyarakat mengantisipasi perihal potensi terjadinya kecelakaan pohon tumbang itu sejak dini.
“Agar kecelakaan pohon tumbang mengenai rumah warga, dan kasus pengguna jalan tertimpa pohon tumbang tidak terjadi,” demikian pungkasnya.