Barito Timur, Borneo24.com– Kabupaten Barito Timur, merupakan salah satu Kabupaten di Kalteng yang dijadikan sebagai Food Estate diyakini akan mewujudkan ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Saat berkunjung ke Bartim, Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, tiga jenis tanaman yakni padi, jagung dan singkong bisa dijadikan invetasi pangan untuk ketahanan pangan di Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah.
“Kita kesini untuk melihat potensi tanaman pangan yang ada di wilayah Kabupaten Bartim, dan juga manfaat ekonomi bagi masyarakat Bartim,” kata Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau lokasi ketahanan pangan di Desa Harara Kecamatan Dusun Timur, Rabu,(1/7/2020).
Menurutnya, luas lahan yang dimiliki diharapkan bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk ketahanan pangan, dalam arti pertanian secara luas. Jika tersedianya lahan satu juta hektare, sebanyak itu yang akan dipergunakan untuk ketahanan pangan.
Pada kesempatan itu, Wahyu juga membawa Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, untuk meneliti kondisi dan potensi lingkungan serta pengendalian dampak lingkungannya.
“Berkaitan status lahan areal penggunaan lain atau APL, kita juga akan kordinasikan dengan instansi terkait yang ahli di bidangnya,” kata Wahyu.
Wahyu mengakui membawa beberapa ahli di bidang ekonomi, lingkungan, pertanian dan tanaman yang tujuannya untuk bisa mengkonversikan tanaman diatas lahan yang ada menjadi lahan ketahanan pangan.
“Mereka ahli akan mengkaji nilai ekonominya akan lebih besar atau tidak setelah dikonversikan. Jika nilai ekonominya tidak lebih besar, kita tidak melakukannya,” kata Wahyu.
Namun, tambahnya, jika nilai ekonominya besar, maka akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar lokasi ketahanan pangan, yakni warga Bartim sendiri.
Sementara itu Bupati Bartim Ampera AY Mebas menyabut baik kedatangan Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono dan Wamen LHK Alue Dohong beserta rombongan. Menurutnya, menciptakan ketahanan pangan merupakan salah satu program Pemkab Bartim sebagai penyangga pangan Ibu Kota Negara baru.
“Daerah kita memiliki potensi untuk dikembangkan ketahanan pangan, khususnya untuk menyangga ketahanan pangan ibu kota Negara baru nanti,” kata Ampera.
Selain itu Bupati Ampera juga menypaikan atas kunjungan pak wakil menteri pertanian yang trlah meluangkan waktu untuk melihat langsung lokasi pood estate di Bartim.
“,Kita optimis dengan adanya program ketahanan pangan nasional ini, pertumbuhan ekonomi di daerah kita akan terus meningkat dan warganya akan lebih sejahtera “,tutup Ampera.(***)