Kalimantan Tengah, Borneo24.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) membangun sebanyak dua unit penggilingan padi atau rice milling unit modern pada 2023 ini, agar semakin optimal hasil pertanian di daerah setempat.
“Tahun ini kami bangun dua unit, yakni di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau atau kawasan food estate, serta di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam keterangan yang diterima Senin (20/3/2023).
Untuk unit di Desa Pantik adalah rice milling unit (RMU) rice to rice (RTR), yakni dilengkapi mesin RTR kapasitas tiga ton per jam dan SILO atau penampung gabah kapasitas 1.000 ton.
Sedangkan di Desa Lempuyang adalah rice milling plant (RMP), dilengkapi mesin RMP kapasitas 3,5-4 ton per jam dan mesin dryer atau pengering gabah kapasitas 30 ton per jam.
Dia mengatakan, berdasarkan evaluasi yang pihaknya lakukan, sebagian gabah yang dihasilkan petani di Kalteg selama ini dibeli oleh pelaku usaha dari luar daerah.
Kemudian dibawa dan proses penggilingan sampai akhirnya menjadi beras dilakukan di luar daerah. Hal inilah yang menjadi perhatian utama pihaknya untuk dicegah dan jangan sampai terjadi lagi ke depannya.
Pemprov Kalteng cukup fokus dalam mengoptimalkan pembangunan sektor pertanian ini, baik terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Food Estate maupun di luar PSN tersebut.
Pada 2023 ini, tak hanya membangun unit penggilingan padi modern, namun juga diberikan berbagai sarana prasarana penunjang pertanian lainnya oleh Pemprov Kalteng.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng, berbagai bantuan sarana prasarana pertanian yang juga diberikan yang bersumber dari APBD, di antaranya hand tractor roda 2 sebanyak 81 unit.