Jalan Sepanjang 7 KM Putus di Terjang Banjir di Desa Handiwung

oleh

KATINGAN, Borneo24.com – Desa Handiwung Kecamatan Tasik Payawan Kabupaten Katingan Yang Mana Banjir tersebut kiriman dari hulu katingan yang sempat merendam sembilan kecamatan dihulu tapi kini

Akibatnya jalan sepanjang 7 KM dengan Ketinggian 2 Meter lebih, memutus akses jalan desa handiwung selama lima belas hari terakhir ini

Selama lima belas hari terakhir untuk melintasi jalan tersebut warga harus menggunakan perahu motor dengan biaya 25 ribu satu kali jalan, Dengan adanya putus jalan sepanjang 7 KM dan warga kesulitan beraktivitas, Perekonomian warga setempat lumpuh total di tambah biaya perahu 25 ribu satu kali jalan, beban warga semakin berat

Jalan ini adalah satu satunya yang dimiliki desa handiwung yang berpenduduk 200 Kepala Keluarga dan 700 jiwa , warga sangat menyayangkan sikap pemerintah terkesan tidak peduli dengan adanya banjir dan jalan yang selalu putus dikarenakan banjir itu, Banjir disaat musim penghujan maupun banjir luapan sungai katingan

Jalan sepanjang 7 KM ini sudah jadi langganan banjir warga berharap pemerintah tidak menutup mata dan mengharapkan terlisasi, tapi sudah tiga tahun ini tak terlisasi bahkan terkesan tidak peduli, Selama banjir lima belas hari ini kecamatan tasik payawan yang terparah menerima dampak banjir tapi dari pihak terkait belum memberikan bantuan apapun

Edi warga desa handiwung  berharap pihak pemerintah maupun pihak terkait jangan menganggap remeh atau menganggap biasa saja banjir saat ini, tapi dampak bagi kami masyarakat sangat luar biasa dikarnakan kami tidak bisa bekerja selama banjir,

Bantuan belum ada,  dari pengobatan gratis apa lagi bantuan sembako sama sekali kami tidak menerima itu kata Edi

Seandainya mereka yang merasakan apa yang kami rasakan mungkin pemerintah rasakan, Dinas Sosial tidak tau kesulitan apa yang kami rasakan saat banjir dikarnakan mereka tidak merasakan maka nya mereka hanya berkata Banjirnya biasa saja belum memasuki kata darurat, tapi sudah lima belas hari apa itu masih biasa saja, tutup Edi.