Banyak Warga Kalteng Belum Nikmati Akses Jaringan Listrik

oleh
Banyak warga Kalteng Belum Nikmati Akses Jaringan Listrik.

Pangkalan Bun, Borneo24.com  – Saat melakukan kunjungan atau reses di Provinsi Kalteng dan menerima aspirasi masyarakat dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan Katingan, Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengatakan hingga kini masih ada warga yang belum mendapatkan akses terhadap jaringan listrik, terutama di pedesaan.

Mukhtarudin menjelaskan, saat ia melakukan peninjauan ke Kelurahan Kumai Hilir Seberang, Kecamatan Kumai Kabupaten Kobar, diketahui terdapat 300 kepala keluarga yang belum merasakan terangnya listrik dari PLN.

“Kemudian di Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan juga terdapat 2 desa dan 2 kelurahan yang belum teraliri listrik dari PLN 24 jam,” jelas Mukhtarudin.

Padahal, menurut Mukhtarudin listrik dibutuhkan oleh rakyat, untuk keperluan rumah tangga, usaha dan komunikasi dan banyak hal lainnya

“Tentunya sudah merupakan kewajiban, aspirasi masyarakat terkait listrik ini langsung saya respon dan follow up. Pertama adalah aspirasi masyarakat dari Kelurahan Kumai Hilir, dimana terdapat Empat RT yaitu, RT 17 18, 19 dan RT 20 yang belum ada aliran listrik dari PT PLN Persero,” jelas Mukhtarudin.

Mukhtarudin menjelaskan terkait keluhan masyarakat  tersebut, Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini segera berkoordinasi dengan pihak PT PLN Persero baik secara lisan maupun tertulis kepada Direktur Distribusi PLN Pusat.

“Kemudian hal ini juga diteruskan dengan unit wilayah PLN unit Kalimantan Selatan dan Tengah dan juga dengan PLN Pangkalan Bun. Dari hasil koordinasi dengan pihak PT PLN, pihak PLN bilang akan segera tindak lanjuti tuntutan masyarakat masalah listrik tersebut, melalui program Listrik Desa tahun 2023,” jelas Mukhtarudin.

Kemudian,  kurangnya pasokan listrik ini juga terjadi di Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah.

“Di Katingan Kuala, masyarakat melaporkan bahwa listrik di wilayah tersebut belum dinikmati warga 24 jam dan masih menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel,” jelas Mukhtarudin.

Mukhtarudin menjelaskan, dari hasil koordinasi dengan PT PLN Persero terkait kelistrikan di Kecamatan Katingan Kuala, untuk jangka pendek, rencananya Juli tahun 2023 listrik di Katingan Kuala diusahakan bisa menyala 24 jam.

“Lantaran sebelumnya pada bulan Juni 2023 akan ada penambahan 1 unit mesin pembangkit. Untuk sistem kelistrikan jangka panjang dalam tahun 2024 -2025 direncanakan pembangunan sutet dari Hantipan menuju Mendawai kemudian dari Mendawai menuju Katingan Kuala.

Atas respon cepat PT PLN Persero ini saya memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada PT PLN Persero, semoga semuanya berjalan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan,” jelas  Mukhtarudin.

Mukhtarudin yang merupakan qnggota Banggar DPR RI ini, mengatakan kebutuhan akan listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

“Artinya hal tersebut merupakan kewajiban negara umtuk menyediakan dalam rangka keadilan energi. Karena itulah, masalah listrik ini jadi perlu jadi perhatian pemerintah pusat, pemerintah daerah dan stakeholder terkait,” jelas Mukhtarudin.

Karena, menurut Mukhtarudin, di era digital saat ini listrik itu adalah sebuah keniscayaan tersedia untuk masyarakat. Karena hampir semua kebutuhan hidup masyarakat menggunakan listrik.

“Ini jadi sesuatu yang sangat penting dan prioritas bagi pemerintah untuk sediakan listrik bagi kebutuhan rakyatnya. Tidak bisa tawar menawar soal listrik. Saya menginginkan Kalteng Terang pada tahun 2024 bisa terwujud,” jelas Mukhtarudin.

No More Posts Available.

No more pages to load.