Kotawaringin Barat, Borneo24.com – Peredaran minuman keras (miras) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, saat pandemi Covid-19 masih cukup tinggi. Pasalnya selama ini jajaran Satreskrim Polres Kotawaringin Barat telah menyita sejumlah miras dan tuak. Kasus ini, lebih banyak dibanding razia miras pada tahun lalu.
Kasatreskrim Polres Kobar, AKP Rendra Aditia, mengungkapkan bahwa banyak yang menjual dengan cara grosir, peradaran paling banyak didaerah Kumai dan seputaran Kotawaringin Barat, dijual per galon dijual 350rb,” ujarnya, Selasa (30/6/2020).
Satreskrim, berhasil menyita barang bukti, 10 karung berisi Minuman Keras jenis Tuak:
4 (empat) buah Galon berisi Minuman Keras jenis Tuak, 8 (delapan) buah Galon Kosong,
2 (dua) buah Dandang Besar, 2 (dua) buah Alat Penyuling, 1 (satu) buah Kuali Besar,
4 (empat) buah Tikar, 1 (satu) buah Mesin Air Merk Shimizu, 1 (satu) buah selang. Seluruh barang bukti tersebut disita di dua lokasi penggerebekan.
Ia menuturkan bahwa jajarannya sudah dua kali melakukan razia penyakit masyarakat. Salah satunya, razia terhadap pabrik miras dan grosirnya maupun warung yang menjadi tempat penjualan miras. Razia tersebut, baru menyasar wilayah Kumai.
Hasil perolehan dua kali razia ini cukup mencengangkan. Bahkan, dibanding tahun lalu jumlah barang bukti yang berhasil diamankan jauh lebih tinggi. Tetapi, jika dilihat kasusnya rendah. Sebab, pada tahun ini, selama pandemi covid-19 baru dua kali razia miras.
Dengan begitu, pandemi corona ini ternyata tidak membuat takut masyarakat. Terutama, mereka yang sering menenggak minuman keras, kata Rendra Aditia.
Padahal, sambung Rendra, miras yang beredar tersebut, kandungan alkoholnya cukup tinggi, untuk tuak lebih bahaya lagi. Sebab, kandungan alkoholnya belum teruji, selain itu air tersebut bisa saja dicampur dengan bahan lainnya,” ujar Kasatreskrim Polres Kobar.
Selain itu, miras tersebut diperoleh dari hasil razia terhadap rumah, yang juga difungsikan sebagai gudang ataupun pembuatan miras. Dari rumah tersebut, jajarannya menyitanya. Kita akan terus menggelar operasi pekat ini, imbuhnya. (***)
Discussion about this post