Kotawaringin Barat, Borneo24.com – Satu keluarga asal Wonosobo, Jawa Tengah tertipu tiket kapal palsu Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.
Akibat kejadian itu, korban gagal mudik ke kampung halaman. Korban sejatinya akan mudik menggunakan KM Rucitra 9, tujuan Semarang.
Saat satu keluarga ini melakukan check ini tiket di terminal kedatangan, ditolak oleh petugas PT Dhrama Lautan Utama (DLU) karena barcode yang tertera di tiket tidak terdeteksi mesin scaner.
“Ya kan kami tadi mau check in, tapi setelah tiket kamk discan barcode nya tidak bisa diakses mesin scaner. Jadi tiket kami ini palsu,” ujar Pandi, korban tiket palsu.
Pekerja sawit ini menceritakan, 5 tiket kapal tersebut sudah dibelinya pada bulan Maret 2023 dari seorang yang dikenalnya di Facebook.
“Saya percaya karena tahun lalu beli sama orang ini juga aman aman saja dan tidak ada masalah, kali ini saya apes. Sudah keluarga di Jawa pada nunggu,” ujar warga Wonosobo Jateng ini.
Dia pun akhirnya tak bisa mudik dengan KM Rucitra 9 karena kapal sudah mulai embarkasi dan tiket sudah penuh.
Selanjutnya satu keluarga ini digiring menuju pos Polisi Pelabuhan Panglima Utar untuk melaporkan kasusnya. “Ya gimana lagi ini tidak bisa mudik sekarang, ya mungkin besok nyari tiket lagi,” ujarnya.
Manager PT DLU Cabang Kumai Agus Supriyanto mengatakan, kasus penipuan tiket palsu yang mencatut nama PT DLU merupkan kasus yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang tidak ada kaitanya dengan pihaknya.
“Jika musim mudik memang selalu ada penipun yang menjual tiket palsu, itu sudah di luar kontrol kami. Modusnya sama yakni tiket yang asli discan dan buat lagi diganti nama dan kode booking,” ujar Agus.
Dia mengimbau masyarakat untul membeli tiket di ages resmi PT DLU atai via onlie resmi PT DLU. “Jangan mudah percaya yang menjual tiket di media sosial Facebook karena itu rawan palsu dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.