Lamandau, Borneo24.com – Meningkatkan peran masyarakat dalam mengurangi resiko bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau melaksanakan kegiatan pembentukan dan pelatihan Desa Tanggap Bencana (Destana).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lamandau, Edison Dewel mengatakan, Destana merupakan desa yang memiliki kemampuan mengenali ancaman wilayahnya dan mampu mengorganisir sumberdaya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan resiko bencana.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah melindungi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bahaya dari dampak bencana,” terang Edison di Nanga Bulik, Sabtu 9 Juli 2022.
Edison menyebut, peserta kegiatan adalah warga yang berasal dari 5 desa di Kabupaten Lamandau yang pernah mengalami dan berpotensi besar terjadi bencana. Sedangkan pemateri dan instruktur kegiatan, pihaknya mendatangkan perwakilan dari BPBD Provinsi Kalimantan Tengah.
“Warga yang kita libatkan masing-masing desa berjumlah 20 orang,” sebutnya.
Ia merinci, lima desa tersebut adalah Desa Nanga Belantikan dan Bintang Mengalih Kecamatan Belantikan Raya, Desa Kina Kecamatan Batang Kawa serta Desa Bunut dan Sungai Mentawa Kecamatan Bulik.
“Selain materi, peserta juga dilatih dengan simulasi penanganan kebakaran,” bebernya.
Terpisah, Bupati Lamandau Hendra Lesmana, melalui Asisten I, Muriadi menyampaikan, kegiatan latihan dan simulasi penanganan bencana merupakan upaya dalam memperkuat kapasitas kesiapsiagaan masyarakat dalam menangani setiap kejadian yang dapat menimbulkan kerugian dan korban jiwa.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memiliki kemandirian untuk beradaptasi dan bersiap siaga menghadapi ancaman bencana,” ujarnya. (***)