Lamandau, Borneo24.com – Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Lamandau Riko Porwanto mendukung keinginan pihak Polres setempat, terkait pembentukan pasukan K9 atau pasukan anjing pelacak khusus narkotika.
“Memang sudah saatnya kita memiliki pasukan K9, Kabupaten Lamandau menjadi pintu masuk penyelundupan narkotika antar wilayah,” sebut Riko Porwanto di Nanga Bulik, Jumat 9 September 2022.
Pembentukan Pasukan K9 dan pengadaan anjing pelacak, sebut dia, dinilai masih realistis dan dirasa sangat perlu. Pasalnya, beberapa kali pihaknya mendapat informasi pihak kepolisian masih sering kesulitan melakukan penggeledahan.
“Celah ini serig dimanfaatkan para penyelundup. karena tidak ditemukan barang bukti, mereka bisa lolos,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Lamandau tersebut.
Dengan adanya Pasukan K9, lanjut Riko, Ia menyakini bakal memudahkan pihak kepolisian melakukan pengungkapan kasus, khususnya penyalahgunaan narkotika.
Bahkan, orang nomor dua di Pemkab Lamandau itu mengaku akan membantu dalam penganggarannya. Minimal, pihaknya akan selalu menyampaikan usulan ini ke pemerintah provinsi dan pusat.
Wacana pentingnya penempatan anjing pelacak khusus narkotika secara permanen sudah lama mencuat. Namun, bagaimanapun hal itu tidak mudah. Anjing harus sudah terlatih, demikian dengan tingginya biaya perawatan.
“Kalo kita datangkan dari luar negeri harganya bisa mencapai Rp150 juta, sedangkan anjing pelacak lokal hanya sekitar Rp10 juta saja,” rinci Riko.(*)
