Lima Tuntutan Mahasiswa IAHN-TP Palangka Raya

oleh

PALANGKA RAYA – Aksi damai mahasiswa Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang akhirnya berakhir usai tuntutan disampaikan kepada perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (01/04/2019).

Setidaknya ada lima poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa kepada Kemenag Provinsi Kalteng. Diantaranya :

1. Kami menolak Drs H Abdul Rahman sebagai Kepala Biro AUAK IAHN-TP Palangka Raya, karena kampuas IAHN-TP Palangka Raya adalah perguruan tinggi agama Hindu. Maka dari itu kami menginginkan pemimpin kami harus kader hindu.

2. Kepada yang terhormat, bapak Menteri Agama RI supaya segera menarik Drs H Abdul Rahman dari Kepala Biro AUAK IAHN-TP Palangka Raya dan segera mencari pengganti kepala biro AUAK IAHN-TP Palangka Raya baru yang merupakan kader hindu.

3. Kepada yang terhormat, bapak Menteri Agama RI apabila membuka formasi supaya membuka formasi di luar kementerian agama. Karena masih banyak kader hindu di luar lingkungan kementerian agama yang memenuhi syarat untuk menjadi kabiro AUAK.

4. Kepada yang terhormat bapak Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalteng supaya dapat menciptakan situasi yang harmonis antar umat beragama dan dapat menyampaikan tuntutan kami kepada Menteri Agama RI yang terdapat pada poin 1 dan 2.

5. Kepada yang terhormat Rektor IAHN-TP Palangka Raya, kami mahasiswa menginginkan tuntutan kami segera ditindaklanjuti dan segera mencari kepala Biro AUAK IAHN-TP Palangka Raya yang merupakan kader hindu. Apabila tuntutan kami tidak di respon dan tidak ditindaklanjuti, maka kami akan melakukan demonstrasi besar-besaran dan mogok kuliah.

Presiden BEM IAHN-TP Palangka Raya Fran Nando mengatakan jika lelang jabatan untuk kepala biro AUAK mereka tidak mengetahui. Hanya saja mereka ingin menuntut keadilan dan rasa nyaman bagi mahasiswa. Lelang jabatan diketahui dilaksanakan pada bulan januari dengan 3 nama dan tidak ada unsur dari kader hindu.

“kami menginginkan kepala biro AUAK digantikan dengan kader hindu. Berikan kami keadilan, masih banyak kader hindu yang bisa menjabat sebagai kepala biro,” ucapnya.

Sementara Kabag TU Kanwil Kemenag Kalteng Surian Noor mengatakan jika pihaknya menyambut baik aspirasi yang disampaikan mahasiswa.

“Itu hak mereka. Kami akan menyampaikan ke pusat. Namun untuk hasilnya kita tidak bisa menentukan karena kewenangan pusat. Kemarin, lelang jabatan dilakukan secara terbuka dan yang mendaftar hanya tiga orang tersebut,” ungkapnya usai menerima mahasiswa. (RP/02)