Kalimantan Tengah, Borneo24.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Kepala melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) menerima kunjungan Kepala Desa dari Kabupaten Seruyan dalam rangka mensinergiskan program desa dengan kabupaten dan provinsi.
Kedatangan Kepala Desa Selunuk Basriyah, Kepala Desa Persil Raya Sugiannor, Kepala Desa Pematang Limau Syahroni, Kepala Desa Sei Undang Ikhwan Arifin, dan Kepala Desa Kartika Bhakti Deddy Furwanto diterima langsung oleh Darliansjah, didampingi Plt. Sekretaris Nita Fera, Kepala Bidang Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Sugeng Kaspani, Pengelola Produksi Perikanan Tangkap Ahli Muda Frans C. Lampe, dan Perencana Ahli Muda Belyada Kris Anggen.
Dalam kesempatan ini masing-masing Kepala Desa menyampaikan potensi daerahnya serta permasalahan dan kendala yang dihadapi selama ini. Adapun dari kelima desa ini, semuanya memiliki potensi dalam pengembangan perikanan.
Hampir seluruh warga desa merupakan pelaku usaha perikanan dan memiliki usaha budidaya ikan, baik itu kolam, karamba jarring apung, maupun tambak ikan. Komoditas ikan yang dibudidayakan adalah ikan nila, patin, lele, dan bandeng.
“Hampir 80% warga kami mayoritas pekerjaannya merupakan nelayan maupun pembudidaya dan di desa kami rata-rata pembudidaya tambak dengan komoditas ikan bandeng yang telah menghasilkan produksi kurang lebih 30 sampai 60 ton ikan bandeng per bulan,” ujar Kepala Desa Ikhwan Arifin.
Namun, dalam pembudidayaan ikan ini masyarakat menghadapi beberapa permasalahan maupun kendala, diantaranya adalah tingginya harga benih ikan, sulitnya mendapatkan benih ikan, tingginya harga pakan ikan, serta terjadinya banjir ROB yang berdampak pada tambak bandeng di pesisir pantai sehingga menyebabkan menurunnya produksi bahkan hingga gagal panen.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah menyampaikan bahwa berdasarkan kewenangan Dislutkan Kalteng melakukan pembinaan di pesisir laut yang ada di kabupaten sehingga adanya masukan terkait potensi dan permasalahan tentang sektor perikanan di daerah sangatlah penting.
“Masukan terkait potensi dan permasalahan tentang sektor kelautan dan perikanan di desa akan digunakan dalam pembinaan yang paling efektif ketika bersinergi dengan pemangku kepentingan sehingga dapat dielaborasi agar Kalteng dapat mendukung percepatan pembangunan kelautan dan perikanan di kabupaten maupun desa,” ungkap Darliansjah.
Pada tahun 2023 Pemprov Kalteng telah menyiapkan program dan kegiatan bagi pelaku usaha perikanan di Kalimantan Tengah. Sebanyak 21.562 pelaku usaha perikanan akan mendapatkan proteksi perlindungan jiwa dalam program Asuransi Nelayan Berkah.
Untuk itu diminta kerja sama dari masing-masing pemangku kepentingan di daerah terutama perangkat desa agar dapat melakukan pendataan secara benar sehingga semua pelaku usaha perikanan didaerahnya dapat terakomodir dalam program ini.
Ia meminta kepada para Kepala Desa agar segera melakukan pendataan potensi budidaya ikan patin untuk fasilitasi mendorong ekspor patin. Hal ini dikarenakan produksi ikan patin Kalteng termasuk dalam lima besar produksi patin se-Indonesia.
Untuk itu, potensi budidaya ikan patin ini harus diperhatikan dengan baik karena memiliki potensi besar dalam pemasarannya ke mancanegara, salah satunya ke Arab Saudi.
“Kampung Budidaya atau Lewu Budidaya merupakan salah satu program yang digagas oleh Gubernur, agar daerah dapat berinovasi dalam keunggulan bidang budidaya perikanannya. Adanya program Lewu Budidaya ini untuk memastikan bahwa program perikanan dari hulu sampai hilir berada pada satu daerah,” imbuhnya.
Darliansjah juga meminta secara khusus kepada Kepala Desa Pematang Limau Syahroni, agar dapat berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Seruyan untuk menyusun Detail Engineeering Design (DED) atau konsep kampung budidaya yang diusulkan beserta profil desanya sehingga usulan Kampung Nila di Desa Pematang Limau dapat terealisasikan. (***)