PALANGKA RAYA – Guna menciptakan Pemilu yang damai dan bersih tanpa ada politik transaksional, politik uang dan politik merugikan, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Kalimantan Tengah, menggelar aksi turun ke jalan, Jumat (22/03/2019) pagi. Dalam aksi yang diikuti puluhan mahasiswa itu, mereka mengecam politik bohong mengumbar ketakutan dan ancaman yang merugikan masyarakat.
Berlangsung di Bundaran Besar, mahasiswa turut membentangkan spanduk bertuliskan demokrasi Pancasila untuk pemilu demokratis. Tolak politik sara dan mengumbar ketakutan, tolak kampanye bohong dan cerdaskan rakyat dengan kampanye sehat.
Dari aksi damai itu juga beberapa tuntutan dilayangkan untuk pemerintah, diantaranya kembali ke demokrasi kerakyatan yang berdasarkan Pancasila. Pemilu harus mendorong rakyat untuk cerdas dalam berpolitik. Esensi pemilu sepenuhnya untuk kepentingan rakyat bukan untuk kerabat apalagi korporat. Menghimbau kepada rakyat untuk mengedepankan kepentingan bersama.
Mendorong kepolisian untuk lebih mengantisipasi konflik horizontal antara masyarakat sebagai imbas Pemilu. Mendorong pemilu damai, tanpa politik uang dan SARA, serta menjaga persatuan dan kesatuan nasional.
Koordinator Lapangan Yongki Agustar mengatakan, aksi turun ke jalan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia oleh KMHDI. Dari hal ini, KMHDI menyerukan agar masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dan tidak golput.
“Stop politik SARA. Cegah terjadinya politik bohong mengumbar ketakutan dan ancaman yang merugikan masyarakat Indonesia,” ungkapnya, Jumat (22/03/2019). (RP/02)