BARITO UTARA, BORNEO24.com – Hingga kini, sebagian masyarakat Desa Tambaba, Kecamatan Gunung Purei Kabupaten Barito Utara masih memproduksi kerajinan anyaman yang terbuat dari rotan. Sebab produk kerajinan ini dinilai baik oleh masyarakat dan juga berkualitas.
Melihat potensi bagus dari produk anyaman rotan ini, Pemerintah Desa Tambaba tetap akan mempertahankan produk anyaman rotan ini. Bahkan Dinilai produk anyaman Desa Tambaba sudah dijual tak hanya di Kalimantan Tengah saja, tapi hingga ke Kutai Barat, Kalimantan Timur, Pulau Jawa dan Bali.
Kepala Desa Tambaba Redionsyah, melalui Kepala Urusan Keuangan, Syamsul Arifin, mengatakan kerajinan yang bahan bakunya rotan, salah satu produk unggulan warga di Desa Tambaba, bukan saja untuk dipakai melainkan sekarang ini sangat mendorong usaha perekonomian warga.
“Di Desa Tambaba hampir tidak ada usaha lain, melainkan rotan sebagian sumber usaha dari masyarakatnya. Rotan ini juga diambil dan dianyam menjadi lampit atau tikar yang bahan mentah sering dijual ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan,”kata Syamsul, Rabu (9/10/2019).
Untuk harga jualnya beragam, mulai Rp 50 ribu hingga Rp 400 ribu rupiah. Harga anyaman disesuaikan dengan motif dan bentuknya. Kalau anyaman tikar harganya bisa mencapai Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta.