Jakarta, Borneo24.com – Penyakit saraf adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf. Tergantung area saraf yang kena, gejala yang muncul bisa beda-beda.
Beberapa gejala yang muncul akibat penyakit saraf, antara lain kesulitan bergerak, berbicara, bernapas, hingga hilang ingatan jika menyerang sistem saraf pusat (otak).
Simak berbagai jenis penyakit saraf, gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya.
Macam-macam penyakit saraf
Penyakit saraf (neurologis) adalah kondisi yang memengaruhi sistem saraf dalam tubuh.
Mengutip Johns Hopkins Medicine, sistem saraf meliputi otak, sumsum tulang belakang, serta sistem saraf yang bercabang di seluruh tubuh.
Fungsi utama sistem saraf adalah bertanggung jawab dalam merespons dan memproses berbagai aktivitas dalam tubuh. Saat terjadi gangguan, akibatnya tubuh tidak berfungsi dengan baik.
Berikut adalah berbagai jenis penyakit saraf yang bisa terjadi:
1. Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput tipis yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Selaput otak ini disebut dengan meninges.
Penyebab meningitis paling umum adalah meningitis virus, yaitu ketika virus memasuki tubuh melalui hidung atau mulut, lalu berjalan ke area otak.
Gejala meningitis meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, leher kaku, mual, dan muntah.
Kamu perlu berhati-hati, karena meningitis bisa mengakibatkan stroke, gangguan pendengaran, membahayakan organ lainnya, hingga kerusakan otak.
Maka dari itu, perawatan sedini mungkin bisa membantu mencegah komplikasi penyakit serius. Beberapa pengobatan meningitis yang mungkin diberikan dokter adalah antibiotik atau antivirus tergantung penyebabnya.
Dokter juga akan memberikan obat lainnya, seperti pereda nyeri untuk meredakan gejala.
2. Stroke
Stroke adalah kondisi terganggunya aliran darah ke otak. Saat pasokan darah ke otak terganggu, sel-sel otak tidak memperoleh oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan sehingga menyebabkan kerusakan otak, cacat, atau kematian.
Ada dua penyebab stroke, yaitu penyumbatan pembuluh darah di otak (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah sehingga memicu perdarahan ke otak (stroke hemoragik).
3. Epilepsi
Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat yang disebabkan oleh masalah kelistrikan di otak sehingga penderitanya mengalami kejang berulang.
Epilepsi bisa terjadi pada usia berapa pun, tapi umumnya dimulai sejak masa perkembangan anak.
Hingga kini, belum diketahui apa penyebab epilepsi. Namun, epilepsi bisa terjadi karena stroke, tumor otak, infeksi otak, cedera kepala yang parah, kekurangan oksigen, serta penyalahgunaan obat.
4. Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah gangguan pada otak yang menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan berpikir, hingga akhirnya kemampuan melakukan hal sederhana.
Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum terjadi.
Awalnya, penyakit Alzheimer memengaruhi bagian otak yang mengendalikan pikiran, memori, dan bahasa. Ini membuat penderitanya kesulitan mengingat hal-hal di sekitarnya.
Gejalanya akan memburuk seiring berjalannya waktu sehingga penderitanya akan mulai mengalami kesulitan berbicara, membaca, serta menulis.
Perilakunya juga mungkin jadi lebih agresif, hingga akhirnya membutuhkan perawatan total.
Tidak ada cara mengobati jenis penyakit saraf yang satu ini. Namun, ada beberapa obat yang dapat membantu mencegah gejala agar tidak memburuk.
5. Bell’s Palsy
Bell’s Palsy adalah jenis penyakit saraf yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi wajah. Mengutip Mayo Clinic, para ahli menduga penyebab bell’s palsy adalah pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot di satu sisi wajah.
Kemungkinan, bell’s palsy juga bisa disebabkan oleh reaksi setelah mengalami infeksi virus.
Beberapa gejalanya seperti kelumpuhan di salah satu sisi wajah, alis dan mulut terlihat seperti melorot, kesulitan menutup kelopak mata, serta rasa nyeri pada wajah.
Kondisi ini umumnya bisa disembuhkan. Pengobatannya meliputi obat medis, terapi fisik, atau tindakan operasi.
6. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah gangguan otak yang menyebabkan seseorang melakukan gerakan-gerakan yang tidak bisa dikendalikan, seperti gemetar yang tidak terkendali, kaku, dan sulit berkoordinasi.
Hingga kini, belum ada pengobatan untuk penyakit Parkinson. Namun, ada beberapa cara untuk membantu meringankan gejala serta menjaga kualitas hidup penderitanya.
7. Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis adalah jenis penyakit saraf yang dapat memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Penderitanya perlu berhati-hati, karena bisa menjadi kondisi seumur hidup.
Terkadang, multiple sclerosis bisa mengakibatkan kecacatan serius.
Hingga kini, belum diketahui apa yang menyebabkan multiple sclerosis. Namun, kondisi ini diduga terjadi karena penyakit autoimun, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri.
Pada multiple sclerosis, sistem imun menghancurkan zat lemak yang melindungi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang.