Jakarta, Borneo24.com – Pendarahan bisa terjadi jika ada luka sayatan di kulit. Darah yang keluar bisa cukup banyak tergantung besaran luka yang ditimbulkan. Kamu perlu menghentikan pendarahan supaya luka tersebut bisa segera kering dan sembuh.
Sebenarnya, menghentikan pendarahan bisa dilakukan dengan cara yang cukup mudah. Namun, kamu perlu segera ke dokter jika luka cukup besar dan darah yang keluar sangat banyak.
Cara Menghentikan Pendarahan Pada Luka Ringan
Untuk menghentikan pendarahan yang terbentuk akibat luka, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Cek langkah-langkahnya di bawah ini:
1. Mencuci Tangan
Cuci tangan dengan air dan sabun sebelum menyentuh luka untuk menghindari kontaminasi bakteri. Cucilah dengan sabun dan air yang mengalir untuk membuat tangan lebih bersih.
2. Membersihkan Luka
Bersihkan luka yang berdarah dengan air mengalir dan sabun secara perlahan hingga debu, kotoran, maupun kerikil yang mungkin menempel di luka, benar-benar bersih.
Jika ada benda asing berukuran kecil yang sulit hilang hanya dengan dibilas, gunakan penjepit yang sudah dibersihkan atau direndam alkohol untuk mengambilnya.
3. Memberikan Tekanan Pada Luka
Setelah luka bersih dari semua benda asing, tekan luka menggunakan kain bersih atau perban agar perdarahan bisa berhenti.
Jika darah mulai merembes, jangan singkirkan perban pertama tapi timpa saja dengan perban yang baru sehingga lukanya dibalut dua kali.
4. Memosisikan Luka Hingga Berada di Atas Jantung
Jika memungkinkan, posisikan bagian tubuh yang terluka agar berada di atas jantung. Saat tangan kamu yang berdarah, coba angkat tangan atau turunkan tubuh kamu. Hal ini dilakukan untuk memperlambat aliran darah ke area luka sehingga pendarahan lebih cepat berhenti.
5. Mengoleskan Salep
Pada luka ringan, Kamu bisa mengoleskan salep antibiotik ataupun petroleum jelly ke area yang terluka. Krim ataupun gel ini akan membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi kemungkinan terbentuknya bekas luka.
6. Jangan Selalu Tutup Luka
Jika luka ringan yang Anda alami kecil kemungkinannya untuk kotor, sebaiknya luka tidak usah ditutup dengan plester ataupun perban. Jika luka ada di bagian tubuh yang mudah kotor seperti di jari, sebaiknya tutupi dengan perban steril atau plester agar terhindar dari kontaminasi. Sebaiknya ganti perban atau plester setiap hari agar luka tetap bersih dan kering
Pendarahan Yang Perlu Diperiksa Dokter
Ada beberapa kondisi yang membuat luka berdarah yang Anda alami sebaiknya segera di periksakan ke dokter, yaitu:
- Luka yang terbentuk cukup dalam dan tepinya terbuka lebar
- Luka terbentuk di wajah
- Ada kotoran, debu, maupun pecahan barang-barang yang menancap di dalam luka dan sulit keluar
- Muncul tanda-tanda infeksi pada luka seperti kemerahan, lunak jika disentuh, keluar nanah, dan memicu demam
- Area di sekitar luka terasa kebas.
- Muncul gurat kemerahan di sekitar luka
- Luka yang terbentuk disebabkan oleh gigitan hewan atau manusia.
- Luka pemicu pendarahan disebabkan oleh tusukan yang dalam dan korban belum mendapatkan suntik tetanus dalam lima tahun terakhir.
Kondisi-kondisi di atas akan meningkatkan risiko pendarahan yang alami menjadi semakin parah sehingga perlu segera ditangani.
Segera panggil ambulans atau bawa korban yang terluka dan berdarah ke unit gawat darurat terdekat apabila:
- Volume darah yang keluar sangat banyak
- Anda mencurigai pendarahan internal atau pendarahan dalam
- Luka terjadi di area perut atau dada
- Pendarahan tidak kunjung berhenti setelah 10 menit meski telah dilakukan penanganan penghentian pendarahan yang tepat
- Darah menyembur dari luka
Sebelum terjadi keadaan bahaya seperti itu, kamu perlu menyimpan nomor darurat, seperti rumah sakit, ambulance, hingga orang terdekat yang mungkin bisa membantu.