Jakarta, Borneo24.com – Salah satu gangguan jantung yang cukup sering menyerang lansia adalah aritmia. Kondisi ini ditandai dengan jumlah dan ritme detak jantung tidak teratur.
Memahami detak jantung normal pada lansia dapat membantu mendeteksi kondisi ini lebih cepat sehingga membantu pengobatannya lebih cepat.
Detak jantung normal lansia saat istirahat
Detak jantung normal manusia akan berubah seumur hidupnya menyesuaikan usia dan kondisi tubuh. Umumnya, detak jantung akan melambat seiring pertambahan usia.
Detak jantung normal orang dewasa termasuk lansia adalah sekitar 60 hingga 100 detak per menit. Pada usia 60 hingga 80 tahun, detak jantung normal akan berkisar antara 73-75 detak per menit.
Meski demikian, mengutip American Heart Association, jumlah yang lebih rendah dari itu bukan selalu menandakan bahaya. Orang yang lebih sering berolahraga atau aktif biasanya punya detak jantung saat istirahat yang lebih rendah.
Beberapa pengobatan juga bisa menyebabkan detak jantung jadi lebih rendah dari normal.
Detak jantung normal lansia saat berolahraga
Saat berolahraga, detak jantung akan meningkat untuk menyesuaikan kebutuhan oksigen dan energi di tubuh. Walaupun menjadi hal yang normal, kamu juga memperhatikan batas maksimalnya.
Kenaikan detak jantung yang terlalu signifikan, bisa menimbulkan gangguan pada jantung.
Cara menghitung jumlah maksimal denyut nadi normal lansia saat berolahraga adalah 220 kali per menit dikurangi dengan usia. Misalnya, lansia yang berusia 60 tahun memiliki detak jantung maksimum normal saat berolahraga sebanyak 220-60, yaitu 160 kali per menit.
Jumlah detak jantung yang sebaiknya dicapai saat berolahraga, dinamakan detak jantung target.
Ini berbeda jika dibandingkan dengan detak jantung normal seperti di atas. Pasalnya, jumlah detak jantung target cenderung lebih rendah.
Sebaiknya, lansia tetap menjaga detak jantungnya saat berolahraga dengan rentang target berikut:
- Usia 60 tahun: 80-136 kali per menit, dengan detak maksimal 160 kali per menit
- Usia 65 tahun: 78-132 kali per menit, dengan detak maksimal 155 kali per menit
- Usia 70 tahun: 75-128 kali per menit, dengan detak maksimal 150 kali per menit
Kelainan detak jantung pada lansia
Detak jantung yang berdetak lebih cepat saat beraktivitas fisik atau olahraga adalah kondisi normal.
Namun, berhati-hatilah apabila detak jantung lansia mencapai 100 detak per menit saat istirahat. Ada kemungkinan, orang tua atau kakek nenekmu mengalami salah satu jenis aritmia, yaitu takikardia.
Sebaiknya, konsultasikan langsung dengan dokter. Apabila tidak ditangani sejak dini, takikardia bisa menyebabkan komplikasi seperti serangan jantung, stroke, hingga kematian.
Pada lansia, terkadang kondisi aritmia atau detak jantung tidak teratur menjadi hal normal.
Meski begitu, kamu tetap perlu waspada. Apabila aritmia terus menerus terjadi dan memengaruhi kondisi denyut nadi normal lansia, gangguan detak jantung ini bisa membahayakan jiwa.
Salah satu jenis artimia yang mematikan adalah ventricullar fibrillation.
Kondisi ini ditandai dengan jantung yang berdetak sangat kencang dan tidak terkendali, sehingga aliran darah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh bisa berhenti.