Memahami Metabolisme dan Fungsinya bagi Tubuh

oleh
Metabolisme adalah proses biokimia dalam tubuh yang berfungsi untuk mengubah makanan dan minuman menjadi energi untuk memastikan semua fungsi organ dapat bekerja dengan baik.

Jakarta, Borneo24.com Metabolisme adalah proses biokimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang. Lewat proses ini tubuh memproses makanan dan menjadikannya sebagai energi agar dapat beraktivitas. 

Lantas bagaimana metabolisme tubuh bekerja dan apa tujuannya? Berikut penjelasan lebih lanjut tentang metabolisme yang perlu kamu tahu. 

Apa itu metabolisme?

Metabolisme adalah proses mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Energi itu nantinya berfungsi sebagai bahan bakar tubuh untuk menjalankan berbagai fungsinya. 

Tubuh membutuhkan energi, termasuk saat beristirahat. Untuk mendapatkan energi, tubuh akan melakukan metabolisme atau pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Tujuan utama proses metabolisme adalah menghasilkan energi.

Energi yang dihasilkan dari proses metabolisme tubuh akan digunakan untuk segala aktivitas tubuh, seperti berolahraga, bahkan bernapas, sirkulasi darah, mengatur suhu tubuh, mengalirkan darah ke seluruh tubuh, menjaga keseimbangan hormon, serta pertumbuhan dan perbaikan sel. 

Mengenal proses metabolisme tubuh manusia

Proses metabolisme tubuh dimulai setelah kita mengonsumsi makanan atau minuman. Nantinya, enzim dalam sistem pencernaan akan melakukan pemecahan zat gizi jadi molekul yang lebih kecil supaya dapat diserap oleh tubuh.

Berikut adalah beberapa jenis metabolisme:

  • Metabolisme protein: memecah protein menjadi asam amino
  • Metabolisme lemak: mengubah lemak menjadi asam lemak
  • Metabolisme karbohidrat: mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana, seperti glukosa

Asam amino, asam lemak, dan glukosa itu yang akan menjadi sumber energi untuk kemudian dimetabolisme lagi di dalam sel tubuh. Barulah hasil metabolisme yang kedua ini akan digunakan oleh berbagai otot dan organ untuk berfungsi. Sisanya, akan disimpan dalam jaringan tubuh, terutama hati, otot, dan lemak.

Proses metabolisme tubuh terbagi menjadi dua, yaitu anabolisme dan katabolisme.

1. Anabolisme

Anabolisme adalah proses metabolisme yang terjadi saat tubuh menggunakan energi yang ada untuk membangun sel, dan menyimpan sisanya agar bisa digunakan sewaktu-waktu saat dibutuhkan.

Proses anabolisme inilah yang memungkinkan terjadinya pertumbuhan sel-sel baru, serta menjaga fungsi jaringan bisa tetap berjalan.

Pada anabolisme, molekul-molekul kecil diubah menjadi molekul-molekul karbohidrat, protein, serta lemak yang lebih besar dan kompleks untuk disimpan dan sewaktu-waktu digunakan saat tubuh membutuhkannya.

2. Katabolisme

Katabolisme adalah proses metabolisme saat tubuh menghasilkan energi untuk beraktivitas. Pada proses ini, sel memecah molekul besar seperti karbohidrat dan lemak untuk melepaskan energi.

Energi itulah yang akan digunakan dalam proses anabolisme. Energi tersebut juga akan dimanfaatkan untuk menghangatkan tubuh, membuat otot berkontraksi, dan memberikan tubuh kekuatan untuk bergerak.

Setelah kedua proses tersebut terjadi, sisa-sisa produk metabolisme yang ada akan dikeluarkan melalui kulit, ginjal, paru-paru, dan usus.

Hal yang memengaruhi metabolisme tubuh

Jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh untuk bisa melakukan siklus metabolisme disebut sebagai basal metabolic rate atau laju metabolisme basal.

Banyak orang percaya, semakin cepat laju metabolisme basal seseorang, semakin mudah pula ia menurunkan berat badan. Sebaliknya, orang yang lajunya lambat, akan sulit mencapai berat badan ideal. Namun, hal tersebut sebenarnya belum terbukti benar.

Ada beberapa hal yang memengaruhi laju metabolisme basal di tubuh, seperti:

1. Usia

Seiring bertambahnya usia, maka jumlah otot di tubuh cenderung berkurang. Lemak akan lebih mendominasi saat usia bertambah. Hal ini membuat pembakaran kalori menjadi lebih lambat.

2. Ukuran tubuh dan komposisinya

Semakin besar ukuran tubuh seseorang, maka laju metabolismenya justru akan semakin cepat. Sebab, mereka memiliki jumlah otot lebih banyak. Hal ini membuat orang tersebut membakar kalori bahkan ketika sedang beristirahat.

3. Jenis kelamin

Pria biasanya memiliki lebih banyak otot dan lebih sedikit lemak dibandingkan wanita dengan berat badan dan usia yang sama. Itu sebabnya, proses metabolisme di tubuh pria umumnya terjadi lebih cepat.

4. Suhu tubuh

Metabolisme tubuh juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu. Saat berada di area yang bersuhu ekstrem seperti terlalu panas atau terlalu dingin, maka proses metabolisme akan berlangsung lebih cepat.

5. Asupan makanan

Jenis asupan yang dikonsumsi juga akan berpengaruh pada laju metabolisme. Asupan yang mengandung kafein, misalnya, akan mempercepat metabolisme.

Sementara itu, jika kamu tidak mengonsumsi cukup makanan, metabolisme di tubuh akan melambat.

6. Hormon

Jika ada gangguan pada produksi hormon tiroid di tubuh, laju metabolisme juga mengalami masalah, menjadi lebih cepat atau lambat dari yang seharusnya, tergantung dari kadar hormon yang terdapat di tubuh.

7. Aktivitas fisik

Orang yang aktif melakukan aktivitas fisik, laju metabolismenya akan berlangsung lebih cepat. Aktivitas fisik yang dimaksud bukan selalu berarti olahraga berat. 

Pergerakan sederhana seperti jalan kaki juga akan membantu mempercepat metabolisme.

Gangguan metabolisme tubuh

Proses metabolisme tubuh yang tidak lancar dapat menyebabkan ketidakseimbangan jumlah zat penting seperti gula, protein, dan lemak di tubuh. 

Memiliki metabolisme tubuh yang buruk dapat  memicu timbulnya berbagai penyakit , seperti:

1. Diabetes

Diabetes adalah salah satu penyakit metabolisme yang paling banyak terjadi. Penyakit ini secara umum bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang terjadi akibat gangguan autoimun. Pada pengidap penyakit ini, sistem imun di tubuh justru menyerang sel-sel di pankreas, sehingga tubuh tidak bisa memproduksi cukup hormon insulin. Jenis ini lebih umum terdeteksi pada usia anak-anak.

Sementara itu, diabetes tipe 2 disebabkan oleh masalah gaya hidup yang tidak sehat sehingga tubuh tak lagi dapat merespons insulin dengan baik.

2. Sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah sekumpulan gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan dan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 jadi lebih tinggi.

Gangguan yang dimaksud adalah naiknya tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi, penumpukan lemak di area pinggang dan perut, dan kadar kolesterol serta trigliserida yang abnormal.

3. Gaucher’s disease

Metabolisme lemak memecah lemak menjadi asam lemak sehingga nantinya bisa menjadi energi. Gangguan metabolisme Gaucher’s disease menyebabkan tubuh tidak bisa memecah lemak yang ada di hati, limpa, dan sumsum tulang. Hal ini membuat pengidapnya merasa nyeri terus-menerus, mengalami kerusakan tulang, atau bahkan kematian.

Kondisi ini bisa disembuhkan dengan terapi penggantian enzim.

4. Hemochromatosis herediter

Pada kondisi ini, terdapat kelebihan zat besi di tubuh. Penumpukan zat besi di tubuh bisa menyebabkan berbagai kondisi seperti sirosis hari, kanker hati, diabetes, hingga penyakit jantung.

Penyakit ini bisa diobati dengan mengeluarkan darah dari tubuh melalui prosedur phlebotomy secara rutin.

5. Maple syrup urine disease (MSUD)

Gangguan metabolisme lain yang dapat terjadi adalah maple syrup urine disease (MSUD). MSUD membuat metabolisme asam amino di tubuh penderitanya menjadi terganggu. Hal ini bisa memicu rusaknya sel saraf.

Jika tidak segera ditangani, MSUD berisiko menyebabkan kematian pada bayi beberapa saat setelah lahir. Sementara itu untuk penanganannya, dokter akan memberikan batasan-batasan konsumsi asam amino jenis tertentu.

No More Posts Available.

No more pages to load.