Mengenal Efek Ekstasi bagi Kesehatan yang Sangat Berbahaya

oleh
Ilustrasi.

Jakarta, Borneo24.com Ekstasi adalah salah satu jenis narkoba yang peredarannya semakin meresahkan di kalangan remaja atau pelajar.

Jika disalahgunakan, terdapat sejumlah efek ekstasi yang sangat berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa penggunanya.

Supaya anak, anggota keluarga, atau kerabat Anda terhindar dari barang haram ini, berikut adalah pengertian dan bahaya ekstasi yang bisa Anda pelajari.

Apa itu Ekstasi?

Ekstasi adalah obat stimulan yang dapat menyebabkan halusinasi. Maka dari itu, barang haram ini kerap diciptakan untuk membuat penggunanya merasa ‘tinggi’ dan mabuk.

Para pengguna pil ekstasi beranggapan bahwa narkoba ini akan membuat mereka merasa bahagia dan kuat menjalani aktivitas selama berhari-hari tanpa istirahat. Namun, mereka tidak menyadari betapa bahayanya inex.

Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir, ekstasi telah mengakibatkan banyak orang dibawa ke ruang gawat darurat akibat efek sampingnya yang sangat berbahaya.

Efek Ekstasi Yang Perlu Diwaspadai

Sesaat setelah mengonsumsi ekstasi, seseorang dapat mengalami rangkaian efek samping akibat kombinasi stimulan dan senyawa halusinogen yang dikandung narkotika tersebut.

Perlu diketahui, efek akut dari ekstasi dapat bertahan mulai dari 3 hingga 8 jam.

Efek yang dimaksud dapat berupa euforia, emosi yang meningkat, halusinasi, serta menurunnya nafsu makan maupun rasa haus.

Selain itu, bahaya penggunaan ekstasi bagi kesehatan juga terbagi dalam beberapa kategori, seperti jangka pendek hingga jangka panjang.

1. Efek Jangka Pendek Ekstasi

Berikut adalah beberapa efek jangka pendek dari ekstasi.

  • Hipertermia
  • Berkeringat
  • Panas dingin (menggigil)
  • Tekanan darah meningkat
  • Meningkatnya perasaan cemas
  • Mual
  • Penglihatan kabur
  • Otot tegang
  • Tremor
  • Pingsan
  • Kejang.

Salah satu dampak ekstasi pada fisik penggunanya adalah menggertakkan atau menggesekkan gigi yang terjadi tanpa disadari.

Ditambah lagi, efek-efek berbahaya lainnya juga dapat bermunculan apabila pil ekstasi dikombinasikan dengan senyawa lain, misalnya metamfetamin, kafein, atau ketamin.

Sayangnya, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa jenis ekstasi yang dijual secara ilegal kerap dicampurkan dengan senyawa lain yang bisa membahayakan kesehatan mereka.

2. Efek Jangka Panjang Ekstasi

Jika digunakan secara rutin dan dalam jangka panjang, ekstasi dapat menimbulkan efek samping sebagai berikut.

  • Kebingungan
  • Terganggunya kemampuan untuk memperhatikan
  • Menjadi sangat impulsif
  • Hilang ingatan
  • Menurunnya ketertarikan pada seks
  • Perilaku agresif.

Overdosis ekstasi dapat menyebabkan kematian akibat hipertermia atau gagal jantung, hati, serta ginjal.

Ekstasi mampu menutupi kebutuhan akan makanan, air, dan istirahat, sekaligus meningkatkan suhu tubuh dan tingkat aktivitas fisik. Alhasil, pengguna obat terlarang ini bisa mengalami dehidrasi berat.

Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang serius atau pembengkakan otak akibat retensi cairan juga bisa terjadi karena pemakai ekstasi bisa minum secara berlebihan akibat dehidrasi.

3. Efek Putus Obat

Ketika pengguna ekstasi berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang tersebut, berikut adalah  beberapa efek putus obat yang bisa mereka alami.

  • Rasa lelah
  • Depresi
  • Sulit berkonsentrasi
  • Hilangnya nafsu makan
  • Gangguan tidur
  • Gangguan kecemasan
  • Mudah marah.

Berbagai efek ini pada akhirnya bisa menggoda pengguna ekstasi untuk kembali mengonsumsi obat-obatan terlarang ini.

Jika Anda atau anggota keluarga punya masalah kecanduan obat-obatan terlarang, segera minta bantuan dari orang-orang terdekat supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat. (***)

No More Posts Available.

No more pages to load.