Jakarta, Borneo24.com – Saat sedang sakit mulut kerap terasa pahit, lalu membuat seseorang tidak nafsu makan. Orang yang sakit juga sering mengeluhkan perubahan pada indra perasa. Meski tidak membahayakan, mulut pahit saat sakit dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan memengaruhi pola makan.
Padahal, tubuh memerlukan asupan makanan bergizi, untuk meningkatkan imunitas untuk melawan penyakit yang diderita. Beberapa orang mungkin masih bertanya-tanya mengapa kondisi ini bisa terjadi. Oleh karenanya misteri tubuh manusia membahas mengenai penyebab mulut terasa pahit saat sakit menurut sains. Para peneliti mengungkapkan, bahwa perubahan sensorik yang terjadi ketika sakit dapat disebabkan oleh protein yang memicu peradangan.
Penyebab lidah terasa sakit saat sakit dipengaruhi protein bernama tumor necrosis factor-alpha (TNF-alpha). Seseorang yang mengalami infeksi, penyakit autoimun, atau kondisi peradangan lainnya memiliki kadar TNF-alpha yang lebih tinggi dibandingkan orang sehat.
Selain itu, protein tersebut juga telah terbukti mengurangi nafsu makan sehingga pasien cenderung kekurangan asupan makanan. Tim peneliti dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, Pennsylvania menggunakan tikus rekayasa genetika dan tikus biasa untuk menyelidiki pengaruh TNF-alpha terkait rasa pada larutan yang diberikan.
Hasilnya ditemukan bahwa tikus yang tidak dapat menghasilkan TNF-alpha cenderung bereaksi normal terhadap larutan dengan rasa manis, asam, dan asin, namun kurang sensitif terhadap rasa pahit. “Tikus normal akan merasakan (rasa itu) pada konsentrasi yang jauh lebih rendah. Mereka akan tahu ini pahit, lalu mereka tidak akan menyukainya,” ujar penulis studi, Hong Wang.
Para peneliti mencatat pula adanya aktivitas listrik di saraf yang mengirimkan sinyal rasa dari lidah ke otak. Pada tikus yang direkayasa, saraf pengecap ini bekerja lebih sedikit sebagai respons terhadap rasa pahit. Tim akhirnya menyimpulkan bahwa TNF-alpha hanya bereaksi di indra perasa itu sendiri, dan memengaruhi persepsi rasa pahit di mulut.
Di sisi lain, Wang dan timnya juga akan menyelidiki apakah kadar TNF-alpha yang tinggi selama sakit menjadikan seseorang sangat sensitif terhadap rasa pahit. Selain pada saat peradangan atau infeksi, seperti dilansir dari Healthline mulut terasa pahit juga dialami karena kondisi tertentu, di antaranya:
1. Sindrom Mulut Terbakar
Burning mouth syndrome atau sindrom mulut terbakar menyebabkan sensasi terbakar atau panas di mulut yang sangat menyakitkan. Kondisi ini dapat terjadi di satu area maupun di seluruh area mulut. Sindrom mulut terbakar memicu sensasi mulut kering, dan pahit atau terasa seperti logam. Umumnya, sindrom ini bisa dialami semua orang terutama pada wanita yang sedang mengalami menopause.
2. GERD
Gejala utama GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah mulut pahit, dan sensasi panas di dada. GERD terjadi ketika sfingter esofagus atau cincin otot kerongkongan bagian bawah melemah, hingga menyebabkan asam lambung bergerak dari perut ke atas kembali ke kerongkongan dan mulut. Lantaran sisa makanan dari lambung mengandung asam dan enzim pencernaan, maka bisa menyebabkan rasa pahit di mulut.
3. Mulut Kering
Mulut kering yang disebut sebagai xerostomia, dapat disebabkan oleh penurunan produksi air liur atau perubahan susunan air liur. Jika produksi air liur ini terganggu, maka sesuatu yang masuk ke mulut mungkin akan terasa pahit. Selain itu, kekurangan air liur berpotensi menyebabkan gigi berlubang, infeksi gusi, sulit menelan, dan kesulitan berbicara.
4. Kehamilan
Pada masa kehamilan, hormon estrogen juga dapat memengaruhi indera pengecap. Sejumlah wanita hamil melaporkan munculnya rasa pahit atau terasa seperti logam di mulut, saat mereka hamil. Anda tidak perlu khawatir mengenai hal ini, karena mulut pahit saat hamil biasanya akan sembuh dalam waktu singkat, maupun setelah melahirkan.
Cara Meredakan Mulut Pahit Saat Sakit
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu meredakan, maupun mencegah rasa pahit di mulut ketika sedang sakit, antara lain: Minum banyak cairan dan kunyah permen karet bebas gula untuk membantu meningkatkan produksi air liur Sikat gigi dengan lembut selama dua menit dua kali sehari, dan gunakan benang gigi setiap hari. Anda juga perlu untuk melakukan pemeriksaan gigi setiap enam bulan sekali Kurangi risiko GERD dengan menurunkan berat badan, menghindari makanan pedas atau berlemak, tidak merokok, membatasi alkohol, serta makan secukupnya. (***)