Seperti Apa Bunyi Jantung Normal dan Abnormal? Ini Penjelasannya

oleh
Bunyi jantung berasal dari katup jantung yang membuka dan menutup saat darah mengalir. Namun, terdapat perbedaan antara bunyi jantung normal dan abnormal.

Jakarta, Borneo24.com Bunyi jantung normal dapat menjadi salah satu tolak ukur untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung seseorang. Suara tersebut bisa terdengar dengan jelas ketika dokter melakukan pemeriksaan menggunakan stetoskop. 

Bunyi jantung berasal dari katup jantung yang membuka dan menutup ketika darah mengalir melalui ruang jantung. Ada perbedaan antara bunyi jantung yang dianggap normal dan abnormal.

Berikut cara mengenali kedua bunyi jantung tersebut.

Bunyi jantung normal

Anatomi jantung terdiri dari empat ruangan, yakni atrium (serambi) kanan dan kiri di bagian atas, serta ventrikel (bilik) kanan dan kiri di bagian bawah. 

Selain itu, jantung juga memiliki empat katup, yaitu katup mitral, katup trikuspid, katup pulmonal, dan katup aorta, yang berfungsi untuk memastikan darah mengalir ke arah yang benar.

Pada bunyi jantung normal terdapat dua irama, yakni suara “lub-dup” yang berulang. Suara “lub” dihasilkan oleh getaran yang terbuat dari penutupan katup mitral dan katup trikuspid. 

Hal ini terjadi ketika kedua ventrikel (bilik) jantung berkontraksi, serta memompa darah ke aorta dan arteri pulmonalis. Katup jantung mitral dan trikuspid pun menutup untuk mencegah darah mengalir kembali ke atrium (serambi) jantung. 

Setelah memompa darah, ventrikel mengendur untuk menerima darah dari atrium. Katup pulmonal dan aorta pun menutup dan menyebabkan getaran sehingga menimbulkan bunyi jantung “dup.” 

Jika bunyi jantung bukan “lub-dup” atau ada bunyi tambahan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi jantungmu.

Bunyi jantung abnormal

Ketika jantung mengalami masalah, suara-suara abnormal bisa muncul sehingga Anda perlu mewaspadainya.

Dalam buku yang menjelaskan tentang bunyi jantung, berikut adalah beberapa jenis bunyi jantung abnormal:

1. Murmur jantung

Murmur jantung adalah suara tak biasa yang terdengar selama jantung berdetak. Kondisi ini juga disebut dengan bising jantung karena menimbulkan suara mendesing atau mendesis. 

Murmur jantung tak selalu berbahaya. Kondisi ini dapat terjadi saat Anda melakukan aktivitas fisik, demam, atau sedang hamil akibat meningkatnya aliran darah.

Di sisi lain, bising jantung juga bisa terjadi karena masalah pada katup jantung. Ketika katup tidak dapat menutup dengan rapat, darah bisa mengalir kembali ke belakang yang disebut dengan regurgitasi. 

Selain itu, katup yang terlalu sempit atau kaku juga bisa menyebabkan murmur jantung yang disebut dengan stenosis.

2. Irama gallop

Irama gallop adalah bunyi jantung abnormal yang menyerupai derap langkah kuda. Bunyi tersebut dapat muncul setelah suara “lub” atau “dup”. Kondisi ini dapat mengindikasikan penyakit jantung atau gagal jantung.

3. Friction rub

Friction rub dapat menimbulkan bunyi gesekan pada jantung. Bunyi tersebut biasanya disebabkan oleh gesekan antara lapisan perikardium (membran pembungkus jantung) atau akibat infeksi virus, bakteri, hingga jamur pada perikardium.

4. Heart click

Heart click dapat menimbulkan bunyi “klik” selama jantung berdetak. Kondisi ini dapat mengindikasikan prolaps katup mitral, yang terjadi ketika salah satu atau kedua flap di katup tersebut terlalu panjang.

Akibatnya, flap jantung tersebut tidak dapat menutup dengan benar.

Penanganan bunyi jantung abnormal

Ekokardiografi atau CT scan mungkin diperlukan untuk melihat aliran darah dan kondisi anatomi jantung guna menemukan permasalahan yang menyebabkan bunyi abnormal pada jantung. 

Di sisi lain, agar bunyinya kembali normal. kamu perlu menjaga kesehatan jantung dengan melakukan cara berikut:

  • Berolahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari. Cobalah untuk bersepeda, berenang, berjalan kaki, atau bersepeda.
  • Perbanyak mengonsumsi makanan yang baik untuk jantung, seperti sayur, buah, dan gandum utuh yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, karena dapat memicu masalah pada jantung.
  • Menjaga keseimbangan berat badan. Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dengan menerapkan pola hidup sehat, kesehatan jantung pun akan terjaga. Selain itu, pastikan juga kamu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah penyakit jantung.

No More Posts Available.

No more pages to load.