Jakarta, Borneo24.com – Tentu banyak orang familier dengan jenis obat paracetamol yang bisa dengan mudah didapatkan di apotek. Biasanya, paracetamol digunakan untuk mengobati banyak penyakit mulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, dan banyak lagi. Namun, perlu pembatasan konsumsi karena bisa menyebabkan overdosis paracetamol.
Penyebab utama terjadinya overdosis paracetamol adalah konsumsi yang tidak sesuai dengan rekomendasi. Mengonsumsi terlalu banyak paracetamol justru membawa dampak negatif bagi tubuh. Terlebih, banyak paracetamol yang dijual bebas di luar sana tanpa harus ada resep dokter.
Batas Maksimal Pemberian Paracetamol
Baik pada anak-anak dan orang dewasa, paracetamol sebaiknya hanya dikonsumsi saat benar-benar dibutuhkan. Tidak semua orang yang sedang demam membutuhkan paracetamol. Dengan catatan, mereka masih aktif dan nafsu makannya tetap tinggi.
Sebaiknya, paracetamol hanya diberikan apabila demamnya tinggi sehingga membuat anak tersebut tidak bisa beristirahat, lemas, bahkan tidak nafsu makan. Tentu saja penggunaannya tetap harus dibatasi dengan resep dokter atau kadar yang disarankan.
Umumnya, paracetamol dikonsumsi lewat oral dalam bentuk tablet, kaplet, atau sirup. Nantinya kandungan dalam paracetamol akan masuk ke dalam usus dan beredar ke seluruh tubuh untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.
Batas maksimal konsumsi paracetamol adalah:
- Dewasa:1000 mg per dosis dan 4000 mg per hari
- Anak-anak di atas 2 tahun: Sesuai dengan berat badan (bukan usia)
Upayakan untuk selalu memberikan paracetamol – terutama untuk anak-anak – dengan sendok takar khusus untuk menghindari kesalahan dalam pemberian dosis.
Untuk anak-anak, paracetamol bisa diberikan setiap 6 jam sekali. Apabila demam tidak kunjung turun hingga lebih dari 3 hari, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter karena dikhawatirkan terjadi infeksi bakteri.
Gejala Overdosis Paracetamol
Gejala ketika seseorang mengalami overdosis paracetamol bisa langsung terlihat. Ketika seseorang mengalami overdosis paracetamol, sebaiknya mencari bantuan medis sesegera mungkin.
Gejala overdosis paracetamol adalah:
- Hilang nafsu makan
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut
- Berkeringat
- Merasa bingung
- Lesu
- Susah bernapas
- Sesak napas
- Wajah membengkak
Risiko Overdosis Paracetamol
Paracetamol merupakan salah satu obat yang paling sering menjadi penyebab overdosis. Hanya dalam waktu beberapa hari saja, overdosis paracetamol bisa memicu terjadinya gagal ginjal. Jika fatal, kematian juga mungkin terjadi.
Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami overdosis paracetamol. Mulai dari insiden seperti orang yang salah melihat dosis dan tanpa sengaja menelan banyak paracetamol hingga memang ingin minum paracetamol untuk mengakhiri hidup.
Selain itu, orang yang memiliki masalah ginjal atau ketergantungan pada alkohol juga lebih rentan mengalami overdosis paracetamol. Mereka yang kurang mendapat asupan nutrisi seperti penderita masalah makan atau sakit kronis juga rentan mengalami overdosis paracetamol.
Beberapa komplikasi akibat overdosis paracetamol adalah:
1. Ensefalopati
Kondisi ketika terjadi gangguan pada otak sehingga seseorang mengalami kebingungan dan disorientasi. Itu sebabnya salah satu gejala overdosis paracetamol adalah merasa bingung atau linglung.
2. Gangguan ginjal
Overdosis paracetamol juga bisa menyebabkan masalah pada ginjal seperti urine yang berkurang drastis hingga di tingkat fatal berupa gagal ginjal. Ironisnya, hal ini bisa terjadi hanya dalam hitungan hari.
3. Hipoglikemia
Komplikasi lain yang mungkin terjadi akibat overdosis paracetamol adalah hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah. Kondisi ini akan membuat organ-organ tubuh tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
4. Peningkatan asam di darah
Overdosis paracetamol juga bisa memicu terjadinya peningkatan asam di darah atau disebut juga asidosis. Ciri-ciri orang yang mengalami hal ini adalah bernapas tersengal-sengal.
Ketika seseorang mengalami overdosis paracetamol, pertolongan medis harus segera diberikan. Pihak medis akan mencari tahu dosis dan jenis paracetamol yang menyebabkan overdosis.
Selain itu, juga perlu dicari tahu apakah orang tersebut juga mengonsumsi alkohol dalam waktu berdekatan atau bahkan bersamaan dengan konsumsi parasetamol. Penderitanya juga akan mengikuti rangkaian tes seperti fungsi ginjal, kadar gula darah, tes kadar paracetamol dalam tubuh, dan tingkat asam pada darah.
Untuk menghindari terjadinya overdosis paracetamol, pastikan selalu mengonsumsi paracetamol sesuai dengan dosis dan anjuran dokter.