Waspadai Efek Kesehatan Bila Tidur setelah Makan

oleh
oleh
Selain dapat menyebabkan obesitas, efek tidur setelah makan juga bisa menyebabkan penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Pasalnya, tidur dalam kondisi perut yang kenyang membuat lambung mendapatkan tekanan yang cukup kuat.

Jakarta, Borneo24.com Sangat manusiawi ketika Anda merasa ingin tidur setelah makan, terlebih jika porsi yang dikonsumsi cukup besar. Ketika pencernaan mulai bekerja, tubuh akan merasa mengantuk sehingga posisi berbaring atau tidur setelah makan sungguh menggoda. Namun jika dibiarkan, hal ini bisa menimbulkan gangguan pada pencernaan.

Bahaya Tidur Setelah Makan

Rasa kantuk setelah makan seringkali muncul. Hal ini membuat orang tak jarang langsung tidur setelah makan. Namun ingat, proses pencernaan hanya akan bekerja optimal ketika seseorang duduk tegak sehingga jalannya makanan akan terbantu oleh gravitasi.

Tidur setelah makan tentunya mengganggu proses cerna dan dapat menyebabkan banyak masalah lain, seperti:

1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Penderita GERD yang langsung tidur setelah makan bisa merasakan asam lambung naik ke kerongkongan hingga menimbulkan sensasi terbakar. Tak hanya itu, dada juga bisa terasa sesak dan muncul rasa pahit di mulut. Apabila kebiasaan tidur setelah makan dibiarkan, maka GERD bisa menjadi semakin parah.

2. Insomnia

Jika Anda berharap bisa langsung beristirahat setelah menghabiskan sepiring nasi atau makan camilan tertentu, harapan itu bisa pupus. Contohnya kandungan kafein dalam kopi, teh, minuman bersoda, minuman berenergi, hingga cokelat bisa memicu terjadinya insomnia ketika dikonsumsi berdekatan dengan waktu tidur.

Tak hanya itu, konsumsi jenis makanan dan minuman di atas juga memperbesar keinginan untuk buang air kecil. Dalam jangka panjang, masalah yang bisa terjadi disebut disruptive nocturia yaitu keinginan untuk buang air kecil terus-menerus saat malam hari.

3. Kualitas Tidur Buruk

Kebiasaan tidur setelah makan juga bisa menyebabkan mimpi buruk dan merusak kualitas tidur seseorang. Makanan berlemak dan minuman seperti kopi dan alkohol dapat membuat Anda terbangun di tengah malam bahkan mengalami mimpi buruk.

Hal ini terjadi karena makan sebelum tidur meningkatkan metabolisme tubuh. Konsekuensinya, otak menjadi lebih aktif dan memicu munculnya mimpi buruk yang terasa begitu nyata.

4. Berat Badan Naik

Makan sebelum tidur bisa membuat gemuk bukanlah mitos belaka. Pasalnya, kebiasaan tidur setelah makan membuat proses cerna terhambat.

Penelitian dari Nutrition Research tahun 2014 lalu menunjukkan bahwa orang dewasa yang makan larut malam berisiko mengalami kenaikan berat badan karena tingginya asupan kalori.

Sementara itu, penelitian lain di tahun 2019 menemukan bahwa remaja yang kerap makan mendekati waktu tidur memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi. Tak hanya itu, ukuran pinggul mereka pun cenderung lebih besar.

5. Sleep Apnea

Sering tidur setelah makan juga bisa membuat Anda terkena sleep apnea. Kondisi ini adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. Pasalnya, asam lambung naik ke atas kerongkongan dan membuat organ pernapasan tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik. Gangguan sleep apnea juga menjadi awal mula penyakit stroke.

Waktu Yang Tepat Untuk Tidur Setelah Makan

Tidak ada yang salah dengan makan atau sekadar mengonsumsi camilan di malam hari. Hanya saja, Anda perlu pintar-pintar mengatur waktunya.

Idealnya, beri jarak antara 2-3 jam setelah makan kenyang hingga waktu tidur. Ini berlaku untuk camilan juga, bukan hanya makan malam berat saja.

Jika benar-benar merasa lapar dan ingin makan saat larut malam, pilih camilan yang mudah dicerna seperti buah-buahan, makanan rendah kalori seperti edamame, dan hindari makanan berlemak. (***)

No More Posts Available.

No more pages to load.