Palangka Raya, Borneo24.com – Seorang anak dibawah umur alami trauma, usai melihat ayahnya berinisial AP (42) dipukuli oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palangka Raya di lokasi UCI MTB Eliminator World Cup 2022 di Jalan Tjilik Riwut Km 5.
Sebelumnya, atas kejadian tersebut AP merupakan salah satu warga Jalan Hiu Putih 9 melaporkan oknum ASN ke Polresta Palangka Raya.
AP menceritakan, kepada awak media di Palangka Raya, Minggu, sebelum terjadi pemukulan terhadap dirinya, ia bersama dua orang anaknya yang masih di bawah umur menggunakan sepeda motor menuju arena UCI MTB.
Sesampainya di depan pintu gerbang arena UCI MTB itu, ia beserta anaknya berniat mau melihat videotron, sekaligus berfoto bersama anaknya yang hanya sebentar dan memarkirkan kendaraannya di belakang sebuah mobil yang tepat berada dekat pintu masuk arena itu.
Setelah itu datang lah petugas Dishub Kota Palangka Raya yang sedang bertugas untuk memberitahukan kepada korban, agar jangan parkir di sekitar lokasi setempat. Kemudian AP sempat bilang dengan petugas hanya sebentar pak, satu menit saja, karena saat itu anaknya ingin berfoto di dekat videotron.
“Namun salah satu oknum pegawai Dishub membuka bajunya kemudian saya dipegang oleh teman pelaku dan langsung dipukul,” ucap AP di Palangka Raya, Senin 29 Agustus 2022.
Padahal, Lanjut AP, malam itu sepeda motor dan sejumlah mobil yang parkir di lokasi tersebut juga ada. Entah kenapa dirinya malah dilarang.
Karena tidak terima dengan kejadian itu, AP langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Palangka Raya setelah menjalin visum di salah satu rumah sakit di daerah setempat.
“Iya sudah saya laporkan ke kepolisian atas terjadinya insiden yang menimpa saya,” bebernya.
la menambahkan, bahwa hingga sampai sekarang anaknya yang kecil masih trauma atas kejadian tersebut. Disebabkan saat kejadian dua anaknya tersebut sempat terlihat menangis ketika penganiayaan terjadi.
“Besok saya akan bawa anak yang kecil ke psikologi anak, sebab saat kedatangan Dishub Kota Palangka Raya ke rumah hari ini untuk memohon permintaan maaf, anak saya sempat menangis dan ketakutan ketika melihat petugas yang datang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya Alman P Pakpahan saat dikonfirmasi terkait insiden yang dilakukan oleh pegawainya menjelaskan, bahwa dirinya menyesali perbuatan yang dilakukan oleh pegawainya itu.
Bahkan setelah pegawainya melakukan hal tersebut, dirinya juga sudah meminta maaf melalui via chat WhatsApp, bahkan mendatangi ke rumah AP yang menjadi korban penganiayaan oleh pegawainya.
“Atas insiden tersebut pegawai saya nantinya tetap akan diberikan teguran dan sanksi administrasi,” pungkas Alman. (***)