Sulawesi Tengah, Borneo24.com – Dikonfirmasikan dari Kepolisian daerah Sulawesi Tengah tewasnya empat orang warga diduga dibunuh oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Tragedi naas tersebut terjadi di lokasi Transmigrasi Levonu Dusun 5 Tokelemo, Desa Lembatangoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, Sabtu (28/11), menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (27/11/2020) pagi yang dilakukan oleh delapan orang.
“Jam sembilan, masyarakat yang berada di SP (Satuan Pemukiman) itu transmigran, didatangi kelompok MIT,” kata Abdul Rakhman, Sabtu (28/11/2020), usai meninjau tempat kejadian.
Teroris MIT itu kemudian melakukan penganiayaan dan pembunuhan terhadap empat warga di sana, dilanjutkan dengan membakar enam unit rumah warga. “Jadi tidak ada gereja ya,” tegasnya.
“Yang ada itu rumah keluarga yang dijadikan tempat layanan umat, jadi bukan gereja, enggak ada gereja. Ini saya luruskan dulu,” jelas Abdul Rahman saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Pimpinan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT)
Nama Ali Kalora, pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur ( MIT) diduga kuat terlibat pembunuhan satu keluarga di Dusun St.2 Lewono, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi pada Jumat (27/11/2020).
Sekretaris Desa Lemban Tongoa, Rifai mengatakan, di hari kejadian ada delapan orang yang tak dikenal mendatangi rumah Ulin pada Jumat pukul 09.00 Wita. Mereka menyandera Ulin dan keluarganya. Lalu delapan orang tak dikenal itu membunuh korban Yasa dan Pino Nei.
Tiga orang pelaku membawa senjata api laras panjang dan dua senjata api genggam.
Ulin lari menyelamatkan diri ke Desa Lembontonga. Total ada empat anggota keluarga Ulin yang dibunuh. Mereka adalah pasangan suami istri, anak, dan menantu. Selain itu ada enam rumah yang dibakar.
Warga sekitar dusun yang mengetahui kejadian tersebut melarikan diri ke Desa Kemban Tongoa karena takut. Sementara itu para pelaku mengambil 40 kilogram beras dan membakar kendaraan bermotor.
Kepada saksi, polisi kemudian memperlihatkan foto pada DPO teroris MIT, salah satunya Ali Kalora yang disebut sebagai pimpinan MIT. (***)
Discussion about this post