Jakarta – Pelaku pemukulan terhadap tiga relawan juru pemantau jentik (jumantik) di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, telah ditahan polisi. Pelaku berinisial MS itu tinggal se-RW dengan ketiga korban.
“Sudah kita tindak lanjuti. Sudah kita amankan, kita periksa,” ucap Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Jagakarta Iptu Sigit Ari saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (3/2/2019).
Sigit menyebut MS sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan melanggar Pasal 351 tentang penganiayaan berat. Pemeriksaan terhadap saksi serta visum pada para korban pun sudah dikantongi polisi.
“Sudah ada proses pemberkasan, sudah semua saksi-saksi di-BAP (berita acara pemeriksaan). Kemudian tersangka sudah di-BAP,” ujar Sigit.
Peristiwa pemukulan itu terjadi pada Jumat (1/2/2019), ketika tiga ibu-ibu relawan jumantik, yaitu Azizah, Desi, dan Jayanti, mendatangi rumah-rumah untuk melakukan tugasnya sebagai jumantik. Namun, saat berada di rumah MS itu, para ibu itu mendapatkan penolakan.
“Ketika para korban akan memeriksa rumah pelaku, mendapat penolakan dari pelaku dengan alasan akan membersihkan sendiri,” ucap Sigit.
Tiga Relawan Jumantik Babak Belur Dipukuli
detikcom juga sudah menemui ketiga korban tersebut. Salah seorang di antaranya, yaitu Bu Azizah, menceritakan awal mula peristiwa itu.
“Waktu itu yang masuk sih Bu Jayanti, saya cuma nunggu di luar karena kan kita nggak sendiri, ramai-ramai ada 13 orang. Masuk Bu Jayanti sampai depan pagar, pas lagi meriksa-meriksa air posisi minta izin, dia (pelaku) langsung marah,” ujar Azizah.
Setelahnya, menurut Azizah, mereka pergi meninggalkan rumah pelaku itu. Azizah menyebut pelaku itu mengejar.
“Terus dia marah banget di depan, kita bilang, ‘Kok beraninya sama perempuan’ gitu. Nah di situ langsung dia ngamuk mukulin,” ucap Azizah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun tadi sudah menjenguk ketiga korban itu. Dia meminta pelaku diproses hukum agar jera.
(dhn/dhn)