Sumatera Utara, Borneo24.com – Nasib pilu harus dialami oleh seorang pria bernama Sarpan (49), ia mengalami penyiksaan selama lima hari di Polsek Percut Sei Tuan, Medan.
Ia menceritakan bahwa ia mengalamin dengan mata tertutup dan menerima pukulan demi pukulan di setiap malamnya, bahkan lehernya pun kerap disetrum oleh petugas yang tidak diketahui indentitasnya.
Kejadian ini bermula saat dirinya sedang memperbaiki rumah orangtua Anzar alias A (27) di Jalan Sidomulio, Gang Gelatik, Pasar 9 Sei Rotan, Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Sarpan mengerjakan bersama seorang kernetnya yang bernama Dika, Semulanya mereka bekerja seperti biasa namun Dika yang bertugas mengantar ember semen tak kunjung kembali.
Sarpan yang curiga pun berinisiatif mencari Dika ke luar dan menemukan kawannya sudah tergeletak dengan bersimbah darah.
Sarpan pun dibawa oleh pihak berwajib sebagai saksi dari kejadian yang dilihatnya. Kejadian buruk yang tak bakal pernah terlupakan Sarpan dimulai. Setelah sampai di lokasi pembunuhan, Sarpan dibawa ke Polsek Percut Sei Tuan. Di sana, dia diinterogasi. Sekitar pukul 02.00 atau pukul 03.00 WIB, Sarpan dibawa ke TKP. Selanjutnya dia dibawa kembali ke Polsek, dan Sarpan pun mengalami penganiayaan selam 5 hari dari pemeriksa.
Polrestabes Medan menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan yang dialami Sarpan. Enam personel yang bertugas di sana diperiksa, termasuk Kapolsek Otniel Siahaan dan Kanit Reskrim Luis Beltran.
“Laporan dari keluarganya bahwa yang bersangkutan disiksa personel Polri, Kapolseknya dan Kanitnya kita periksa. Ada enam (personel) yang kita periksa,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko kepada wartawan saat memaparkan berbagai kasus yang ditangani Polrestabes Medan dan jajarannya di Mapolrestabes Medan.(***)