Jawa Timur, Borneo24.com-Sebuah kejadian ini terjadi di Jalan Medokan Semampir, Sukolilo, Surabaya. Keluarga korban mengaku tidak mengetahui kronologi pengeroyokan terhadap adiknya tersebut. Seorang pemuda tewas usai dikeroyok oleh sejumlah orang, Minggu (2/8/2020).
“Ya tadi ada pihak polisi datang ke rumah. Saya kan bangun tidur diajak polisi ke sana, buat cek TKP,” ucapnya, Minggu (2/8/2020).
Mengaku melihat adiknya sudah terkapar tak bernyawa di bahu jalan tersebut. Mengenai detail luka yang didera korban hingga menghembuskan napas terakhir. Dwi mengaku masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan pihak Kamar Mayat RSU Dr Soetomo Surabaya dan pihak kepolisian.
“Dari tadi pagi, ya subuh, ini baru selesai, langsung dimakamkan nanti,” jelas pria berjaket kulit itu.
Bambang Arkenoko ayahanda Arisky Tri Yulianto (26) korban tewas akibat pengeroyokan di Jalan Raya Medokan, Semampir, Sukolilo, pada Minggu (2/8/2020) dini hari, meyakini pelakunya lebih dari lima orang.
“Tapi pengakuan tersangka 5 orang. Tapi ini, jadi dikeroyok ada lebih dari 10 orang,” ujarnya saat ditemui awak media di rumah duka, di Jalan Medokan Semampir Tengah, Sukolilo, Surabaya, Minggu (2/8/2020).
Kendati jenazah anak ketiganya yang telah memberinya satu orang cucu itu telah dikebumikan sekira pukul 15.00 WIB di tempat pemakaman umum di dekat pemukiman tempat tinggalnya.
Bambang mengaku masih menyimpan rasa geram. Pasalnya, antara lokasi pertengkaran, melibatkan anaknya sejumlah orang tak dikenal itu, dengan lokasi terakhir mayat anaknya terkapar, terpaut jauh, sekira 10 meter.
“Enggak dipinggirkan, mungkin untuk menghilangkan jejak, supaya anak itu terlihat enggak diketahui orang,” pungkasnya.
Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Iptu Zainul Abidin tak menampik bila sejumlah terduga pelaku pengeroyokan telah diamankan oleh pihak kepolisian.(***)