Manado, Borneo24.com – Kapolda Sulawesi Utara (sulut) Irjen. Pol. Drs. Mulyatno, S.H., M.M., didampingi Kabid Humas Kombes Pol. Jules Abraham Abast, S.I.K, Dirreskrimum Kombes Pol Gani F. Siahaan, Bupati Minut Joune Ganda dan Kapolres Minut AKBP Bambang Yudi Wibowo menjemput 3 orang perempuan, korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (6/12/2021) sore.
Kapolda Sulawesi Utara bersyukur, para korban ini bisa kembali lagi ke Manado dengan selamat. “Sebenarnya yang menimpa saudara kita ini adalah kasus kemanusiaan, dimana orang diperdagangkan, dieksploitasi, sehingga kami (Polda Sulut) sangat berempati terutama bagi keluarga korban,” ujarnya.
Kapolda Sulawesi Utara mengatakan ini adalah kepedulian bersama semua pihak, karena ada laporan dari masyarakat dan Bupati Minahasa Utara yang sama-sama peduli dan dalam waktu kurang lebih 1 minggu, korban berhasil dibawa pulang. Kapolres Minahasa Utara AKBP Bambang Yudi Wibowo, menambahkan, ketiga perempuan ini merupakan korban perdagangan orang yang terjadi pada kurun waktu dari bulan Mei hingga November 2021.
Ketiga korban ini dijemput oleh personel Polres Minahasa Utara di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, setelah sebelumnya sempat melarikan diri dari sebuah kafe, karena diperlakukan dengan tidak baik. “Mereka (korban) dijanjikan pekerjaan, setelah dijanjikan pekerjaan kemudian mereka dibiayai bekerja di wilayah Saumlaki dan ternyata di sana pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kasus ini sementara dalam penyelidikan,” terang Kapolres Minahasa Utara.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara melalui Bupati Joune Ganda mengapresiasi kinerja jajaran Kepolisian dalam mengungkap kasus ini. Kepolisian, lanjutnya, mampu menyelesaikan minimal ditahap awal membawa korban ke rumahnya bertemu dengan keluarganya. “Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara beserta seluruh masyarakat Minahasa Utara menyampaikan apresiasi yang luar biasa buat Kepolisian (Polda Sulut dan Polres Minut) yang cepat bergerak atas laporan masyarakat. Tentunya kasus ini akan diselidiki lebih lanjut,” ujar bupati.
Ia juga mengimbau warga berhati-hati, jangan gampang terpengaruh dengan iming-iming pekerjaan yang belum jelas. “Itu yang perlu diantisipasi, kalau perlu bisa datang langsung ke instansi terkait untuk menanyakan pekerjaan yang dimaksud,” tandas Bupati. (***)