Jakarta, Borneo24.com – Data blackbox Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC yang jatuh pada 9 Januari 2021 di perairan Kepulauan Seribu berhasil diunduh. FDR ini berisi informasi mengenai rekaman data penerbangan seperti kecepatan, arah, hingga ketinggian.
Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Nurcahyo Utomo menyampaikan, data FDR ini terdiri dari 370 parameter. Data tersebut saat ini masih didalami oleh tim KNKT untuk mengungkap penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
“Data dari FDR sudah bisa kami dapatkan, sudah berhasil diunduh dengan total 370 parameter, 27 jam atau 18 penerbangan, termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan,” kata Nurcahyo Utomo dalam keterangan resminya, Selasa (19/1/2021).
Nurcahyo menyampaikan saat ini data-data dalam FDR tersebut belum bisa disampaikan kepada publik karena masih harus dianalisis. KNKT juga berharap Cockpit Voice Recorder (CVR) bisa segera ditemukan untung melengkapi hasil investigasi. “Dalam 30 hari setelah kecelakan, kami akan sampaikan laporan awalnya,” kata Nurcahyo.
Dalam proses investigasi ini, tim KNKT juga dibantu oleh tim dari Amerika Serikat sebanyak 11 orang yang terdiri investigator National Transportation Safety Board (NTSB), Boeing, dan General Electric sebagai pabrik pembuat mesin. Hal ini sesuai ketentuan di mana negara pembuat dan pendesain pesawat berhak berpartisipasi dalam investigasi.
Sesuai dengan kerja sama dengan negara-negara ASEAN, dua investigator dari Transportation Safety Investigation Bureau Singapura juga ikut berpartisipasi dalam investigasi tersebut. (***)
Discussion about this post