Borneo24.com – Selain kerajinan tenun, Suku Dayak punya jenis karya lainnya yang dapat dijadikan buah tangan wisatawan yang mengunjungi tanahnya, yakni kerajinan tangan berbahan manik-manik. Kerajinan itu dapat ditemukan pada Suku Dayak Tamambalo. Kerajinan berbahan manik-manik, umumnya digunakan sebagai pelengkap pakaian adat.
Suku itu mendiami lokasi sekitar Danau Sentarum, Kalimantan Barat, sama seperti Suku Dayak iban. Bedanya, suku yang disebut kedua lebih dikenal dengan kerajinan tenun. Pengerjaan kerajinan manik-manik, pada dasarnya menjadi kegiatan para wanita Dayak Tamambalo sebagai pengisi waktu luang. Biasanya dilakukan setelah meladang.
“Pengerjaannya butuh waktu yang cukup lama, dan untuk motif-motif tertentu tidak sembarang orang boleh melakukannya. Perlu ritual khusus sebelumnya. Seperti motif Kakaletau, yang menyerupai motif manusia,“ papar Hilaria, wanita paruh baya Dayak Tamambalo.Tidak heran harga yang ditawarkan jadi cukup mahal bergantung dari ukuran dan kerumitan motifnya.
Namun perlu diakui, paduan warna dan motif dari kerajinan manik-manik memang menarik perhatian.Selain manik-manik, ada lagi kerajinan dari biji arere pangkarabun. Biji berwarna abu-abu itu dijalin bersama manik-manik menjadi kalung atau gelang tangan maupun kaki. Umumnya digunakan pada bayi sebagai saran pengusir roh halus.
“Percaya atau tidak, hanya garis keturunan tertentu yang bisa menanam tanaman ini. Saya sudah membuktikannya, mata saya sakit dan baru sembuh ketika tanaman ini saya cabut. Ini juga dialami dan terjadi pada beberapa orang yang mencoba menanamnya,“ tutur Hilaria. Memang sejak dulu, Suku Dayak dikenal sebagai suku yang unik karena histori-histori di belakangnya seperti itu. (***)
Discussion about this post