Jakarta, Borneo24.com– Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pandemi Covid-19 memberi dampak pada aktivitas ekspor dan impor di Indonesia.
Karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja ekspor di tengah kondisi pandemi Covid-19. “Pandemi Covid-19 memberikan efek atau dampak negatif, termasuk pada aktivitas ekspor impor di Indonesia.
Meskipun demikian, dampak terhadap ekspor Indonesia tidak seragam dirasakan, tergantung pada jenis produk dan tujuan ekspornya,” kata Luhut dalam Webinar Embrace Trade Recovery Momentum secara virtual di Jakarta, dikutip Rabu (24/11/2021).
Ekspor dengan kandungan impor tinggi dan terkait dengan global value chains (GVC) akan terdampak lebih besar.
“Ekspor dengan tujuan negara yang traffic-nya rendah, seperti AS, juga akan terkena dampak lebih besar dibandingkan dengan ekspor ke China dan Jepang,” ujar dia. Karena itu, kata dia, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kinerja ekspor impor.
“Di antaranya, pemerintah mempermudah proses bongkar muat untuk ekspor impor di pelabuhan Indonesia guna mengurangi kepadatan di pelabuhan dan mempercepat pergerakan kapal dan kontainer,” ucapnya.
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif fiskal melalui penjaminan terhadap pinjaman melalui LPEI (export-related) dan PII (non-export).
“Teman-teman pengusaha jangan pernah pesimis melihat ini, Anda harus optimistis melihat negeri kita ini. Karena menurut saya, we are on the right track. Saya kira leader kita, yakni Presiden Joko Widodo telah memberikan contoh yang baik, jadi saya kira itu kekuatan kita,” tutur Luhut. (***)
