Jakarta, Borneo24.com – Marsudi Syuhud Wakil Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) menilai bahwa perpindahan IKN (ibu kota negara) dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan kebijakan yang diambil pemerintah demi kebaikan masyarakat.
Menanggapi pro dan kontra yang muncul di tengah masyarakat atas perpindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Marsudi menganggapnya sebagai hal yang biasa terjadi.
“Bagi saya, karena tugas negara adalah membangun, sesungguhnya urusan negara dalam hal membangun (IKN di Kaltim) adalah keharusan,” sebutnya pada Jumat, (11/3/2022).
Marsudi sadar, masyarakat yang kontra dengan perpindahan IKN pasti punya banyak pertimbangan. Di sisi lain, masyarakat juga perlu mengetahui bahwa pemerintah telah memikirkan banyak sekali aspek sebelum akhirnya memutuskan untuk membangun IKN di Kalimantan Timur.
Marsudi, secara garis besar menyoroti 2 manfaat dalam pembangunan yaitu, pertama, pembangunan untuk memakmurkan daerah, kedua, pembangunan untuk memajukan perekonomian.
IKN Nusantara bertujuan untuk membangun dan menciptakan pemerataan ekonomi sehingga tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
Penetapan Kalimantan sebagai IKN baru menurutnya sudah sangat tepat lantaran berada di tengah wilayah Indonesia memiliki keunggulan dengan kondisi geografis Kalimantan yang relatif minim dilanda bencana gempa atau gunung meletus.
“Kalimantan itu merupakan satu-satunya pulau tanpa lempeng bumi dan lorong magma. Sudah paling tepat IKN pindah ke sana untuk tujuan kemaslahatan penduduk,” ujarnya. (***)
