Jakarta, Borneo24.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan telah mempersiapkan skenario pemberangkatan jemaah haji tahun 2021 ini, sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Salah satunya yakni syarat karantina tiga hari di asrama haji. Meskipun, Yaqut mengungkapkan hingga saat ini pemerintah Kerajaan Arab Saudi belum memberikan kepastian.
“Pemerintah kerajaan Arab Saudi hingga saat ini belum juga memberikan kepastian,” katanya dalam Rapat Kerja dengan DPR RI Komisi VIII kemarin, dikutip dari Inews, Senin (31/5/20)
“Sekali lagi belum memberikan kepastian apakah penyelenggaraan ibadah haji 1442 Hijriyah atau 2021 Masehi akan dilaksanakan seperti halnya tahun 2020 lalu, yaitu hanya bagi jemaah dalam negerinya atau akan pula mengundang jemaah haji dari luar Arab Saudi,” katanya lagi.
Berikut ini skenario untuk para jemaah haji yang akan berangkat:
Pertama, pra keberangkatan. “Skenario kita, jemaah akan dikarantina di asrama haji selama 3×24 jam. Sebelum kedatangan di asrama haji, jemaah harus terlebih dahulu menjalani swab antigen secara mandiri,” kata Yaqut. Nikmatnya Kopi Rempah yang Berkhasiat untuk Kesehatan
“Selanjutnya menjelang keberangkatan dilakukan tes PCR swab, jika negatif jemaah haji dapat diberangkatkan ke Arab Saudi. Namun jika positif akan dilakukan isolasi mandiri di asrama haji,” ujarnya lagi.
Kedua, setibanya di Arab Saudi jemaah haji akan dikarantina selama 3×24 jam di hotel dengan kapasitas maksimal 2 orang per kamar. “Setelah 2×24 jam, akan dilakukan tes PCR swab. Jika negatif jemaah bisa melaksanakan Umroh. Jika positif akan dilakukan isolasi mandiri,” tutur Yaqut.
Ketiga, kata Yaqut, seluruh rangkaian ibadah di Masjidil Haram, baik umrah maupun thowaf ifadhoh harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan penjadwalan dan wawasan yang ketat.
Keempat, pergerakan jemaah saat puncak ibadah Haji menyesuaikan dengan ketentuan Arab Saudi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kelima, selesai melakukan seluruh proses Haji di Mekah, jemaah akan diberangkatkan ke Madinah. “Jemaah ditempatkan pada hotel yang sudah ditentukan dengan komposisi 1 kamar maksimum ditempati 2 orang. Jemaah akan tinggal di Madinah selama 3 hari sehingga tidak ada pelaksanaan sholat Arbain,” kata Yaqut.
Keenam, sebelum pulang ke Tanah Air, jemaah haji akan melakukan tes PCR swab. Jika hasilnya negatif jemaah Haji akan dipulangkan ke Tanah Air. Jika positif dilakukan isolasi mandiri pada hotel di Madinah. Nikmatnya Kopi Rempah yang Berkhasiat untuk Kesehatan.
Ketujuh, setibanya di Tanah Air jemaah haji masih akan dikarantina di asrama haji selama 5×24 jam. Jemaah haji akan melakukan tes PCR swab pada hari pertama karantina dan hari kelima karantina. Jika hasil PCR swab negatif pada hari kelima, jemaah haji dijalankan pulang kerumah atau daerahnya masing-masing. Namun jika positif akan dilakukan isolasi mandiri di asrama haji.
Kedelapan, selama proses penyelenggaraan Haji, jemaah dan petugas wajib melakukan protokol kesehatan dan disiplin 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi interaksi serta mobilitas. (***)