Jakarta, Borneo24.com – PT PP (Persero) Tbk tengah mengerjakan proyek Pelabuhan Benoa Paket B yang menghabiskan dana sebesar Rp 814,75 miliar. Rinciannya, anggaran sebesar itu digunakan pembangunan proyek pelabuhan utama senilai Rp 552,75 miliar, provnisi Rp 30 miliar, serta pengembangan lanjutan Rp 232 miliar.
Site Engineering Manager (SEM) PP Rizky Torang Surya Siagian mengatakan, dana pembangunan proyek tersebut berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
“Dan juga untuk sumber dana sendiri, paket ini didanai oleh PMN atau Penyertaan Modal Negara,” ungkap Rizky dalam kunjungan proyek Pelabuhan Benoa, Kamis (20/10/2022). Rizky menjelaskan, pada paket tersebut, perseroan diberikan down payment (DP) atau uang muka sebesar 20 persen.
Namun, proyek ini harus diselesaikan 100 persen terlebih dahulu. Kemudian, setelah proyek tersebut tuntas dikerjakan, akan diberikan pembayaran lanjutan sebesar 70 persen. Sehingga, totalnya sudah 90 persen.
Sementara sisanya atau 10 persen terakhir atau pelunasan pembayaran proyek akan dibayarkan setelah Peta Laut terbit atas pekerjaan pengerukan yang dibereskan perseroan.
Dalam proyek ini, perseroan mengerjakan pengerukan dan retaining wall (dinding penahan tanah), dan untuk pengembangan lanjutan berupa infrastruktur dasar zona dumpling I-Bali Maritime Tourism Hub.
Untuk pekerjaan dinding penahan tanah luasnya mencapai 684 meter, serta pengerukan 2,94 juta meter kubik.
Progres pekerjaan proyek bernama Design and Build Pengerukan Alur dan Kolam Pelabuhan Benoa Paket B itu sudah tembus 43,73 persen. Ini artinya, terjadi deviasi sebesar 0,5 persen atau seharusnya progres proyek tersebut sebesar 43,28 persen.
“Secara overall (keseluruhan) progres, kita sampai saat ini berada di 43,73 persen dari rencana 43,28 persen,” ucap Rizky. Adapun proyek tersebut dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dengan konsultan manajemen konstruksi (MK) PT Bina Karya. (***)