Kotawaringin Barat, Borneo24.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kotawaringin Barat (Kobar) mendukung langkah pemerintah daerah dalam mempertahankan kebudayaan lokal salah satunya bahasa daerah.
Hal itu disampaikan Kepala Dikbud Kobar, Rosihan Pribadi saat memberikan sambutan pada acara diskusi kelompok terpumpun (DKT) tentang bahasa daerah yang digelar oleh Balai Bahasa Kalimantan Tengah di hotel Arsela Pangkalan Bun, Kamis (17/9/2020).
Rosihan Pribadi mengatakan, bahasa daerah merupakan salah satu ciri khas yang perlu dipertahankan kelestariannya. Selain berfungsi untuk komunikasi, bahasa daerah juga bermanfaat untuk menunjukkan identitas.
Terdapat beberapa bahasa daerah dengan dialek beraneka ragam di Kotawaringin Barat, diantaranya bahasa Mendawai, Melayu, Kotawaringin dan Tomun.
Rosihan berharap bahasa daerah yang tumbuh dan berkembang di kotawaringin dapat dimasukan dalam kurikulum pembelajaran di tingkat sekolah.
” Nantinya dalam kurikulum pembelajaran pendidikan di Kobar mempunyai muatan lokal bahasa daerah Kobar sendiri, kami berharap anak-anak muda di wilayah Kobar tidak malu menggunakan bahasa daerah sendiri, tidak ikut-ikutan bahasa gaul daerah orang, ” ucap Rosihan, Kamis (24/9/2020).
Dengan demikian, harapannya para anak cucu generasi masa depan akan selalu ingat dan mahir menggunakan bahasa daerah yang Kobar miliki. (***)
