Sumatera Utara, Borneo24.com – Penanganan pasca-bencana gempa terhadap sejumlah fasilitas di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahkan telah meninjau sejumlah lokasi fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang rusak pada Jumat, seperti sekolah, masjid, gereja, jembatan, saluran irigasi, dan tanggul-tanggul sungai.
“Insya Allah dalam dua minggu ke depan sudah mulai diperbaiki karena saya harus memilih penyedia jasa/kontraktornya,” kata Basuki, dikutip dari laman Kementerian PUPR.
Untuk fasilitas sekolah, salah satu yang akan direkonstruksi ulang oleh Kementerian PUPR ialah Gedung SMPN 3 Tarutung.
Kemudian, bakal dilakukan perbaikan Jembatan Gantung Lumban Soit yang berada di tepi Jalan nasional ruas Balige (Tarutung).
Basuki pun menginstruksikan agar perbaikan jembatan tersebut dapat selesai dalam waktu dua bulan.
Mengingat fungsi vital jembatan yang menghubungkan Desa Hutauruk Hasundutan dan Desa Lumban Soit Sipaholon di Kelurahan Situmeang Habinsaran, Kecamatan Sipahalon, Kabupaten Tapanuli Utara, yang membentang di atas Sungai Sigeaon.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Brawijaya menyampaikan, untuk perbaikan Jembatan Gantung Lumban Soit diperlukan penanganan yang menyeluruh untuk mengganti deck yang bergeser.
“Harus dicopot semua terlebih dulu baru dipasang lagi, karena tidak hanya secara horizontal decknya bergeser, tetapi juga ada dampak kerusakan pada kabel jembatannya,” terangnya. Jembatan gantung tersebut dibangun pada 2021 dengan menggunakan tipe rangka rigid simetris dan memiliki panjang bentang 60 meter serta lebar 2,12 meter dengan anggaran Rp 3,07 miliar.
Sementara itu, untuk perbaikan jaringan irigasi Sigeaon yang juga rusak akibat gempa, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Mohammad Firman mengatakan segera melakukan penanganan darurat dengan pemasangan talang/pipa dari sisi luar kaki tanggul.
“Kita usahakan seminggu ini bisa untuk kembali mengalirkan airnya,” tandasnya. Selain perbaikan fasos dan fasum, Basuki menyebutkan juga bakal memberikan bantuan perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan berat akibat gempa.
“Untuk yang rusak ringan dan sedang nanti akan dibantu oleh BNPB secara keuangan dan fisik. Untuk yang rusak berat akan dikerjakan Kementerian PUPR setelah datanya terverifikasi, baik dari segi jumlah maupun kategori kerusakan. Saya minta libatkan kepolisian dan kejaksaan untuk verifikasi,” pungkasnya. (***)