Pengelolaan KIHI, Pemprov Kaltara Dorong Pola Kemitraan Industri

oleh
Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia, di Bulungan, Kaltara.

Kalimantan Utara, Borneo24.com Pengembangan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning – Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara, hingga saat ini masih menjadi fokus pemerintah nasional maupun daerah.

Dengan pengembangan kawasan, serta agenda berbagai produk yang dihasilkan, Pemprov Kaltara turut mendorong pola kemitraan dengan pengusaha lokal.

Termasuk di antaranya penyiapan SDM. Diketahui, untuk kebutuhan industri ke depan diperlukan ratusan ribu tenaga kerja. 

Informasi dihimpun, mengacu pada perhitungan yang ada, kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi saja nantinya mencapai 100 ribu orang.

“Dalam pengembangannya Pemprov kaltara mendorong pola kemitraan, dimana pengusaha besar maupun kecil yang ada di lokal saling berkolaborasi,” ujar Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Rahman. 

Saat ditemui, ia mengungkapkan, dalam pengembangannya juga dipastikan bisa berdampak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sebab pertumbuhan ekonomi menjadi harapan besar pada agenda industri hijau di Kaltara itu. 

Rahman memastikan, pola kemitraan tersebut juga sudah dipertegas dalam amanat Peraturan BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pola Kemitraan.

“Pertemuan dan pembahasan bersama perwakilan pengusaha lokal dan investor besar industri itu sudah pernah dilakukan, beberapa waktu lalu itu bersama dengan salah satu pengelola kawasan,” bebernya. 

Menurutnya, hasil yang diperoleh dari pertemuan itu, adanya komitmen bersama untuk melibatkan pengusaha lokal.

Komunikasi terus dilakukan, sehingga dengan begitu diharapkan pengusaha lokal tetap bisa beperan dan tidak merasa diabaikan. Sementara ini pengembangan kawasan industri masih dalam tahap awal.

“Kita coba inventarisasi. Kita data mana kegiatan atau pekerjaan yang bisa dikolaborasikan, baik oleh investor besar itu maupun pengusaha lokalnya,” katanya. 

Sejauh ini, tak hanya pihak swasta, Perusahaan Daerah (Perusda) juga berkomitmen dalam pengerjaan konstruksi. Perusda bekerjasama dengan PT. WIKA. 

Dengan agenda besar itu, ia menyakini masih besar peluang pengusaha lokal untuk bisa ambil bagian dalam pembangunan.

“Hal sederhana bisa seperti pengadaan kebutuhan makan dan minum karyawan, hingga penyediaan tenaga kerja,” imbuhnya.

Diketahui, sudah ada sekitar 300 tenaga kerja lokal uang direkrut oleh PT. KIPI sebagai salah satu pengelola kawasan industri itu. Jumlahnya dimungkinkan masih akan bertambah, melihat kegiatan pengerjaan dilapangan saat ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.