Kalimantan Utara, Borneo24.com – Salah satu program pemerintah, baik pusat maupun daerah di Kalimantan Utara (Kaltara) adalah subsidi ongkos angkut (SOA).
Sudah berjalan sejak beberapa tahun, subsidi tersebut dinilai penting bagi masyarakat di wilayah perbatasan.
Untuk tahun 2023, seperti yang dikatakan oleh Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, dipastikan SOA tetap berlanjut. Baik subsidi penumpang maupun barang ke sejumlah titik, khususnya di Malinau ataupun Nunukan.
Pasalnya, program tersebut juga sudah dialokasikan oleh pemprov dan menjadi salah satu prioritas daerah.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kaltara Hasriyani mengatakan, program itu tetap berlanjut tahun ini.
Hanya saja, pihaknya masih melakukan perhitungan terkait alokasi anggaran provinsi.
Program subsidi itu, tak hanya dianggarkan oleh pemprov. Namun di kabupaten juga dialokasikan, termasuk oleh pemerintah pusat. Agar peruntukan titik sasaran atau rute subsidi terbagi dengan baik, perlu kalkulasi terlebih dahulu.
“Jadi, ini masih dihitung dulu, karena untuk Malinau dari Pemkab Malinau juga akan alokasikan SOA dan itu cukup besar. Jadi, kita hitung berapa alokasi untuk orang dan penumpangnya,” jelasnya.
Sebagai gambaran, pihaknya menyampaikan bahwa alokasi anggaran subsidi bakal dianggarkan sekitar Rp8 miliar untuk subsidi barang, dan Rp15 miliar untuk subsidi penumpang.
Dia berharap setelah perhitungan selesai, ditargetkan bulan depan SOA sudah bisa berjalan.
“Kita harapkan di Maret sudah bisa selesai perhitungannya dan bisa segera dimulai,” ujarnya.
Pada program subsidi tahun ini, dia mengemukakan bahwa tidak akan menggunakan sistem penyewaan maskapai atau charter.
Pasalnya secara regulasi sistem charter tidak masuk dalam katagori SOA.
“Jadi rencana charter itu kalau di dokumen harus ditentukan mana barang dan orang, jadi kalau gunakan charter itu tidak masuk hitungan SOA,” tambahnya.