Kalimantan Selatan, Borneo24.com -Semangat warga Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) untuk segera bangkit, memperbaiki infrastruktur yang rusak dibuktikan.
Pasca banjir bandang, mereka membangun jembatan darurat dari batang kelapa sebagai pengganti jembatan gantung yang rusak diterjang arus air sungai.
Namun, Kamis 18 Februari 2021 kemarin jembatan darurat itu pun kembali hanyut, seiring meningkatnya debit air sungai Alat.
Namun, warga tak patah semangat. Mereka langsung mencari bambu, agar akses dari Desa Alat ke Alat Seberang kembali terhubung.
Sebelumnya, warga ALat seberang terisolasi setelah jembatan darurat hanyut saat air sungai sangat deras.
Untuk ke desa itu harus memutar lewat Desa Timan dengan jarak sekitar 2 kilometer dan atau ke Alat Ujung dengan jarak 500 meter.
“Hari ini, jembatan darurat sudah selesai dibangun secara gotong royong,”ungkap Dayat, dilansir dari Tribunhulusungaitengah.
Menurut Dayat, sebenarnya tak hanya sekali ini jembatan darutar hanyut terbawa arus sungai. Tiap kali air sungai naik, dipastikan jembatannya hancur.
Sebelumhnya juga dibuat jembatan dari bambu, larut, lalu dibangun lagai jembatan dari batang kelapa,”tambah Ilyasa, warga lainnya.
Menurut Ilyasa, jembatan penghubung ini sangat penting, karena di Alat Seberang ada masjid yang menjadi tempat warga ALat melaksanakan salat Jumat.
Sedangkan Langgar Noorhidayah yang lenyap dan kini dibangunkan kembali oleh donator, belum selesai. Musala daruratpun hanya berkapasitas sekitar 20 orang.
Desa ALat dan ALat Seberang sendiri dipisahkan oleh Sungai ALat. Warga berharap, pemerintah membangunkan kembali jembatan penguhubung kedua desa tersebut dengan konstruksi yang lebih kuat dan tahan banjir. (***)
Discussion about this post