Kalimantan Selatan, Borneo24.com- Pasca adanya wabah corona virus disease (covid-19), perawatan hingga pembangunan infrastruktur di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tak dapat dilakukan. Dampaknya, banyak infrastruktur yang memerlukan perbaikan menjadi tertunda. Misalnya saja, tanggul di tepi Sungai Desa Sumanggi sudah mulai longsor.
Tak hanya itu, jembatan gantung di Desa Awang Baru juga kian memprihatinkan.
Bahkan, jembatan yang tua dan bergoyang ini membuat warga yang melintas khawatir.
Paku dan kayu jembatan juga mulai terlepas. Bagi warga yang melintas rawan terperosok. Kayu jembatan juga mulai lapuk. Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Berry Nahdian Forqan pun meninjau langsung kondisi infrastruktur yang ada di sana.
“Jembatan ini sangat bergoyang,” katanya.
Ia mengakui jika jembatan tersebut perlu pemeliharaan.
Termasuk pemeliharaan tanggul. Terlebih tanggul tersebut merupakan akses jalan warga di sana.
“Karena saat ini masih wabah covid-19. Saya meminta agar SKPD terkait membuat perencanaan. Baik perbaikan tanggul dan jembatan,” katanya.
Ia menarget, perencanaan bakal selesai sebelum APBD Perubahan nanti. Sehingga dapat diusulkan dalam anggaran perubahan skala prioritas. Sementara itu, Skretaris Dinas PUPR Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Nor Jauhari, mengatakan pihaknya akan segera menindak lanjuti intruksi wakil bupati. Termasuk membuat perencanaan pemeliharaan jembatan gantung dan tanggul.
“Secepatnya akan dilakukan koordinasi. Apalagi ini akses jalan warga desa. Tentunya besaran yang diperlukan harus melihat perencanaan terlebih dahulu,” katanya.(***)