Kalimantan Selatan, Borneo24.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap sebaran virus flu burung, H5NI, Clade Baru 2.3.4.4b Nomor: PV.03.01/C/ /2023, yang dilaporkan telah menyerang unggas atau bebek di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Diauddin menjelaskan kasus flu burung hingga saat ini terkonfirmasi positif pada unggas, sehingga penanganan kasus tersebut masih kewenangan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel.
“Walaupun rendah masih ada potensi untuk menular ke hewan mamalia, dan kita khawatirkan kalau menyerang manusia juga,” kata Diauddin.
Sebagai tindakan pencegahan terhadap sebaran virus tersebut, Dinas Kesehatan Kalsel telah membuat surat edaran yang ditujukan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk mengaktifkan kembali sistem kewaspadaan dini.
“Jadi kita minta semuanya waspada kalau menemukan kasus kasus atau tanda tanda orang yang bergejala flu burung,” ucap Diauddin.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kalsel mengerahkan surveilans agar proaktif mengamati di lapangan, apabila ditemukan warga atau pasien yang memiliki tanda terserang flu burung.
Diauddin menyampaikan pihaknya baru mendapatkan informasi terkait sebaran flu burung tersebut pada Minggu (26/2/).
Berdasarkan laporan yang diterima, ada satu sampel yang memastikan positif flu burung, namun penyebaran pada unggas, sehingga menjadi kewenangan Dinas perkebunan dan Peternakan Kalsel.
Diauddin menambahkan pemerintah pusat pun melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di daerah meningkatkan pencegahan sebaran flu burung dengan memeriksa ketat terhadap pelaku perjalanan di pintu pintu masuk ke Provinsi Kalsel.
Di Kalimantan Selatan ada beberapa kabupaten/kota yang terindikasi penyakit flu burung diantaranya adalah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Tanah Bumbu, kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
“Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah wabah ini menular ke manusia diantaranya menghindari kontak langsung dengan unggas. Menghindari kontak langsung dengan orang sakit. Menjaga kebersihan dan mencuci tangan secara rutin. Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut, sebelum cuci tangan. Mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak hingga matang,” jelas