Kalimantan Selatan, Borneo24 – Haji Adi, seorang kolektor wasi tuha pusaka Kalimantan Selatan, memiliki berbagai jenis senjata tajam yang terbuat dari bilah besi.
Umumnya bagi pencinta seni, berbagai macam jenis senjata tajam yang terbuat dari bilah besi, memiliki cerita dan keunikan masing-masing.
Seiring berkembangnya zaman, muncul berbagai nama, jenis dan ragam dari besi tersebut. Ada yang namanya besi tunggal, dan ada juga yang namanya besi campuran. Kemudian besi dibedakan lagi dengan sejumlah jenis pamor.
Pamor sendiri merupakan berkas atau guratan terang pada bilah besi yang muncul akibat pencampuran dua atau lebih material logam berbeda. Pamor terjadi akibat pemanasan, pelipatan, dan penempaan yang berulang-ulang dalam proses perundagian.
“Pamor bisa disusun dari hasil penggabungan beberapa jenis besi, selain itu juga ada besi tunggal tampa di campur yang memiliki pamor secara alami,” kata Pria yang akrab di sapa Haji Adi.
Ada ratusan jumlah pamor yang ada hingga saat ini, jumlah tersebut kemungkinan terus bertambah, sebab pamor merupakan sebuah bentuk dari kreativitas.
Dari sekian banyak yang di milikanya itu, ada satu bilah besi yang sering ia bawa saat bepergian. Karena keseringan itulah pernah diceritakannya bilah besi itu ia bawa hingga kedalam pesawat.
Haji Adi mengaku, dirinya pun baru menyadari ketika ia sudah berada di dalam kabin pesawat.
“Iya benda ini sering saya bawa, pernah di bandara saat melawati pemeriksaan tidak ada bunyi, padahal tidak sengaja juga,” katanya.
Diketahui bilah besi miliknya tersebut bernama Gunungan Wayang.(***)