Kalimantan Utara, Borneo24.com – Menjadi daerah yang mendapatkan Proyek Strategis Nasional (PSN), Bulungan ditarget bisa merealiasaikan target investasi 2023 mendatang.
Penyumbang nilai investasi besar di daerah berupa pengembangan kawasan industri Tanah Kuning – Mangkupadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur. Termasuk agenda pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kecamatan Peso.
Beberapa waktu lalu Pemkab Bulungan, dalam hal ini Bupati Bulungan Syarwani mengikuti rapat konsolidasi Wilayah Regional V Kementerian Investasi/BKPM RI, terkait target dan realisasi investasi tahun 2023.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bulungan, Jahrah mengatakan, Bulungan menjadi daerah yang menunjang capaian investasi di Kaltara.
Khususnya tahun ini 2022, dipastikan target sudah melebihi target, se Kaltara target investasi Rp9,5 triliun, di triwulan ketiga sudah mencapai Rp10 triliun.
“Pada Rakornas itu, kita (Bulungan) diberi target sekitar satu koma sekian triliun, itu sudah melebihi capainnya. Pada triwulan tiga saja kita sudah Rp1,3 triliun, triwulan 4 nanti kita lihat hasilnya di Januari,” ujarnya, yang saat rapat bersama BKPM juga mendampingi Bupati Bulungan.
Dalam jangka panjang, pengembangan industri diharapkan bisa mendongkrak investasi daerah.
Sementara ini tak dipungkiri jika pertambangan dan perkebunan masih mendominasi investasi di Bumi Tenguyun.
“Kalau industri itu belum, karena masih ditahap awal. Tapi memang ke depan itu cukup besar nilainya,” bebernya.
Sementara itu, tahun 2023 target investasi deaerah ditingkatkan lagi. Diketahui target investasi di Kaltara nantinya mencapai Rp27 triliun. Beban terbesar untuk mencapai target itu nantinya ada di Bulungan.
“Belum ada angka pasti Bulungan berapa, tetapi dipastikan terbesar investasi terkonsentrasi di Bulungan. Dari Rp27 triliun, dibagi 5 kabupaten/kota di Kaltara, Bulungan dipastikan lebih besar targetnya,” ungkapnya.
Sejauh ini, Bulungan menjadi tolok ukur keberhasilan nilai investasi di Kaltara. Hasil rapat sebelumnya juga dipastikan tumpuannya ada di Bulungan.
DPMPTSP sesuai tupoksinya memastikan proses perizinan dipermudah, namun harus tetap sesuai aturan main. Selain itu juga melakukan inventarisasi sumber daya alam yang ada, tak hanya pengembangan tetapi juga hilirisasinya.
“Seperti adanya pengembangan industri, itu kita harus tahu apa dampak yang lain yang bisa kita kembangkan hingga hilirisasinya,” pungkasnya.
