Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja di Kaltara Alami Perbaikan

oleh
Ilustrasi.

Kalimantan Timur, Borneo24.com Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja di Kalimantan Utara mengalami perbaikan yang signifikan pada triwulan IV-2022.

Hal ini tercermin dari data yang dihimpun dalam Survei Konsumen Bank Indonesia.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma mengatakan, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja meningkat menjadi 110,72.

Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya mencapai 78,00.

“Hal ini sejalan dengan indeks persepsi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan ke depan yang berada di angka 126,63. Ini meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya dengan angka 100,67,” kata Wahyu belum lama ini.

Lanjut dia, kondisi tersebut utamanya dipengaruhi oleh perbaikan kinerja di beberapa lapangan usaha utama.

Khususnya pertanian dan industri pengolahan yang memiliki serapan yang tinggi untuk tenaga kerja.

“Sebagaimana diketahui, pertanian dan industri pengolahan merupakan kategori lapangan usaha dengan serapan tenaga kerja tertinggi di Kaltara,” ujarnya.

Kenaikan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja didorong oleh momentum pemulihan ekonomi di wilayah Kaltara.

Kenaikan tersebut terkonfirmasi dengan data BPS yang menunjukkan peningkatan persentase jumlah penduduk bekerja, khususnya pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.

“Hal ini sejalan dengan peningkatan kinerja lapangan usaha tersebut sepanjang tahun 2022. Kemudian didorong oleh penjualan produk kelapa sawit pasca dicabutnya kebijakan pelarangan ekspor dan juga berlanjutnya pembebasan pungutan ekspor pada hasil olahan kelapa sawit,” bebernya.

Sementara itu, Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga menunjukkan tren penurunan pada empat semester terakhir. Terutama setelah sebelumnya meningkat pada awal masa pandemi.

“Hal tersebut menunjukkan sinyal positif perekonomian Kaltara yang mampu mengalami akselerasi kinerja lapangan usaha utama,” jelasnya.

 Selain itu, harga jual komoditas juga menunjukkan peningkatan, khususnya di sektor industri pengolahan.

Harga jual domestik mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan harga CPO di pasar global yang sempat mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah pada triwulan IV 2021. 

“Kondisi ini diperkirakan akan mendorong penyerapan pekerja yang lebih banyak lagi ke depan,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.