Kalimantan Utara, Borneo24.com – Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur menjadi fokus di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2023.
Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang belum lama ini, bahwa pemerintah akan mendorong sejumlah program yang bisa meningkatkan pembangunan dan perekonomian.
Gubernur mengemukakan bahwa Kaltara punya peluang besar dalam menumbuhkan geliat ekonomi.
Apalagi setelah pembatasan dicabut oleh presiden menyusul pandemi Covid-19 yang terkendali. Artinya, kegiatan bisa lebih maksimal dilaksanakan, sehingga pembangunan di provinsi ke-34 ini dapat berjalan lebih baik.
Keberadaan proyek strategis nasional (PSN) di Kaltara, adalah harapan besar mendukung pertumbuhan ekonomi.
Terlebih Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning – Mangkupadi didukung dan dikawal langsung oleh presiden.
“Kita sangat optimis ekonomi bisa makin baik. Seperti kawasan industri ini terus berjalan, bahwa presiden dijadwalkan akan kembali melihat perkembangannya,” kata gubernur.
Tak hanya itu, proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dan PLTA Mentarang, merupakan masa depan menjanjikan bagi Kaltara.
Jika kedua sumber energi baru terbarukan (EBT) itu beroperasi, disebut tak hanya memenuhi kebutuhan energi di Kaltara, tapi dapat menopang industri besar di KIHI, dan negara tetangga.
“Kita akan pastikan, semua rencana pembangunan atau megaproyek berjalan. Supaya masyarakat bisa merasakan dampaknya,” ujarnya.
Demikian pula disampaikan oleh Kepala KPw BI Kaltara, Teddy Arief Budiman. Bahwa keberadaan proyek strategis adalah optimisme kebangkitan ekonomi.
Meski sejak akhir tahun lalu ekonomi global dihantui resesi, menurutnya Indonesia bisa keluar dari persoalan tersebut.
“Kita lihat ada dua (proyek) yang besar yaitu KIHI dan PLTA Mentarang itu murni swasta. Sementara PSN menggunakan anggaran negara itu PLBN (Pos Lintas Batas Negara). Sehingga di sini ada mix antara investor swasta dengan negara sebagai sumber pendanaannya,” katanya.
Teddy kemudian menerangkan, usai dilakukan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo, KIHI akan kembali dikunjungi orang nomor satu tersebut. Artinya, keseriusan negara membangun industri besar di Kaltara sangat terlihat.
“Ini memberi sinyal bahwa pembangunan akan terus berproses di Kaltara, baik yang di Tanah Kuning, maupun PLTA. Pantauan kami, di KIHI sudah bergeliat pembangunan beberapa jetty untuk angkutan laut. Kemudian pemukiman pekerja di KIHI terus berproses. Mudah-mudahan 2023 ini terus berjalan,” harapnya.
Selain itu, nilai investasi yang masuk di Kaltara sangat besar dengan keberadaan megaproyek tersebut. Bahkan, target investasi tahun ini jauh lebih besar dibandingkan dengan 2022.
“Tahun 2022 lalu semuanya itu (nilai investasi) sekitar Rp9 triliun, kemudian di tahun 2023 di kisaran Rp25 triliun. Ini menunjukkan pemerintah melihat indikasi bahwa investasi terus bergerak,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kaltara Andi Hamzah meminta agar pemerintah pusat dan daerah konsisten mengawal megaproyek tersebut.
Dengan harapan, pembangunan bisa berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah.
“Kalau kami di dewan tentu terus mengawal supaya pembangunan di wilayah industri berjalan, begitu juga dengan PLTA. Tentu pemerintah juga akan memastikan itu berjalan dengan baik,” katanya kepada media.
Meski pihaknya tidak mendapatkan laporan secara berkala perihal progres PSN di Kaltara, namun dia mendesak supaya para pemodal menunjukkan keseriusan.