Kalimantan Utara, Borneo24.com – Sejumlah titik pada jalur pendestrian (pejalan kaki) yang selama ini dijadikan sebagai jogging track di Taman Tepian Sungai Kayan, Tanjung Selor mengalami kerusakan parah.
Bahkan beberapa di antaranya amblas. Kondisi tersebut cukup rawan dan membahayakan pengguna fasilitas publik tersebut.
Kerusakan di taman sudah terjadi sejak lama. Namun hingga kini belum tersentuh perbaikan.
Meski melalui OPD terkaitnya sudah diusulkan kebutuhan anggaran, belum bisa terakomodir oleh pemerintah daerah.
Saat ini untuk sementara Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Bulungan, hanya bisa memasang tanda bahaya seadanya.
Hal ini untuk mencegah terjadinya bahaya bagi masyarakat yang beraktivitas. Namun sayangnya, beberapa tanda bahaya itu, dicabut oleh oknum warga.
Kepala DPRKP Bulungan Adriani mengatakan, usulan perbaikan sudah disampaikan sejak lama. Namun karena keterbatasan anggaran, belum diakomodir.
Dalam perbaikannya, katanya, juga berkaitan dengan dinas teknis lain, seperti DPU-PR.
“Itu sebenarnya ada untuk sheet pile, dulunya merupakan urukan dari DPU-PR, kemudian dibangun taman di atasnya. Kami sekedar mengusulkan saja,” ujarnya kepada Koran Kaltara.
Berdasarkan inventarisasi kerusakan yang dilakukan, khususnya di sepanjang Taman Sungai Kayan, setidaknya ada sekitar 6 titik yang rawan dan harus dilakukan perbaikan.
Menurutnya, sejumlah titik mengalami amblas itu karena merupakan timbunan yang kemudian ada titik air berada dipinggir sungai. Air tersebut menggerus pinggiran timbunan itu.
“Itu semakin lama semakin turun, sehingga apa yang ada di atasnya juga ikut turun. Sementara ini kami cuma mengingatkan dan memasang tanda untuk berhati-hati, tapi kadang ada saja pengguna yang mencabut atau merusaknya,” katanya.
Agar bisa dilakukan perbaikan, setidaknya pemkab perlu pembiayaan sekitar Rp15 miliar.
Adriani menilai, untuk perbaikan fasilitas itu perlu dibongkar terlebih dahulu beberapa titik yang rusak, kemudian kembali dilakukan penimbunan.
Akan tetapi untuk metode perbaikan, itu menunggu konsultan khusus, apakah memungkinkan dicor atau dengan cara lain.
“Minimal itu ditimbun lah, baru dipasang kembali. Kita sudah identifikasi, sekitar enam titik yang space kerusakan cukup panjang. Kami juga belum berani tunjuk konsultan karena anggaran untuk itu belum ada, tapi kalau diperkirakan Rp15-an miliar untuk itu,” jelasnya.
Ia tak menampik, kondisi saat ini harus mendapatkan penanganan atau perbaikan karena dapat membahayakan pengguna yang hampir setiap hari berada disekitar taman.
Pantauan di lapangan, kondisi jogging track, amblas beberapa titik bahkan sudah berlubang serta sheet pile menjorok ke sungai.
“Apalagi ini ada kegiatan Tebu Kayan setiap Minggu, pastinya pengunjung terus meningkat,” imbuh dia.