Kalimantan Utara, Borneo24.com – Menjadi daerah yang ditarget capaian investasi tertinggi di kaltara tahun 2023, Bulungan menyiapkan sejumlah strategi.
Agenda proyek strategis nasional (PSN) yakni pengembangan industri di Tanah Kuning – Mangkupadi, masih menjadi salah satu yang difokuskan untuk capaian nilai investasi di daerah.
Pada rapat koordinasi nasional (Rakornas) investasi 2022 lalu, diketahui target investasi di Bulungan dimungkinkan bertambah menjadi Rp124 triliun tahun ini. Nilai tersebut meningkat dari sebelumnya tahun 2022 berkisar Rp100 triliun.
Bupati Bulungan, Syarwani, tak menampik target investasi Bulungan tahun ini tertinggi di Kaltara, dan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Hal itu, ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.
“Wilayah kita dinilai potensial untuk agenda investasi, sehingga targetnya naik. Kemudian kemungkinan hasil pemetaan yang dilakukan BKPM, Bulungan ini ke depan akan menjadi daerah yang padat investasi, seiring hadirnya PSN di kawasan industri,” ujarnya.
Ke depan, industri di Bulungan juga akan menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, perlu beberapa langkah ditempuh oleh Pemkab Bulungan untuk mencapai target itu. Salah satunya, memberikan kepastian layanan perizinan kepada investor.
“Kita berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan mempercepat seluruh perizinan kepada investor. Seluruh perizinan yang menjadi kewenangan Pemda Bulungan harus dipastikan berjalan sesuai harapan para investor yang ingin berinvestasi di daerah ini,” jelasnya.
Syarwani menegaskan, OPD teknis diminta untuk mempermudah proses perizinan tersebut. Ia menyakini, PSN akan memberikan kontribusi besar terhadap target investasi yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Bukan hanya itu, agenda pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, juga akan memberikan kontribusi terhadap capaian investasi itu,” tambah Syarwani.
Sebelumnya, Kepala DPMPTSP Bulungan, Jahrah, mengaku akan ada penyesuaian tupoksi. Seperti memastikan proses perizinan dipermudah, namun harus tetap sesuai regulasi yang berlaku.
Selain itu, juga melakukan inventarisasi sumber daya alam yang ada. Tak hanya pengembangan di skala besar, tetapi juga di sektor hilir.
Menurutnya, dalam jangka panjang, pengembangan industri diharapkan bisa mendongkrak investasi daerah.
Namun sementara ini, sektor perkebunan seperti kelapa sawit masih mendominasi dalam perkembangan investasi di Bumi Tenguyun.
“Kalau industri itu belum, karena masih di tahap awal. Tapi memang ke depan itu cukup besar nilainya,” pungkasnya.