(PREBUNKING) Yuk, Jangan Lengah Terhadap Rayuan Maut Informasi Palsu Loker di BUMN, Cek Dulu

Kondisi tersebut membuat beberapa orang yang tak bertanggungjawab membuat sebuah 'gerakan' yang bisa mengancam keamanan data pribadi sampai penipuan yang bisa merugikan secara finansial. Maklum, terkadang masyarakat tak melakukan cek dan ricek.

Mar 1, 2024 - 22:17
 0  79
(PREBUNKING) Yuk, Jangan Lengah Terhadap Rayuan Maut Informasi Palsu Loker di BUMN, Cek Dulu

Kotawaringin Barat,Borneo24-Bukan rahasia lagi, bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi impian dari banyak angkatan kerja di Indonesia. Mereka kerap melakukan apa saja agar bisa berada di BUMN incaran masing-masing.

Kondisi tersebut membuat beberapa orang yang tak bertanggungjawab membuat sebuah 'gerakan' yang bisa mengancam keamanan data pribadi sampai penipuan yang bisa merugikan secara finansial. Maklum, terkadang masyarakat tak melakukan cek dan ricek.

Jumlah lowongan yang terbatas, membuat orang-orang tak bertanggungjawab tersebut menyebarkan informasi perekrutan di BUMN, yang terbukti hoaks. Tingginya gaji, dan kebanggaan menjadi pegawai BUMN sering membuat para pencari kerja tergiur.

Apalagi, tampilan pengumuman yang berbentuk pamflet atau leaflet kerap menggiurkan. Situs Kominfo.go.id menyebut, ada beberapa BUMN yang menjadi langganan informasi loker palsu, yakni PT Antam, PT KAI, PLN, dan PT Pertamina. Satu lagi yang mendekati 'keseringan' info loker palsu adalah Kementerian Agam RI.

Empat BUMN tersebut, plus Kemenag, kerap menjadi bahan dalam penyebaran hoaks mengenai loker palsu. Tingginya angka pengangguran, terutama dari kalangan sarjana menjadi kesempatan bagi pelaku penyebaran hoaks. Dengan memanfaatkan kebutuhan pencari kerja, informasi hoaks mengenai loker ini dengan cepat menyebar, dan menimbulkan korban.

Varun Mehta, Managing Director Indonesia di JobStreet, mengatakan, hal ini dapat terjadi karena banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari sebuah perusahaan dengan tujuan menjebak orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.

Ia menjelaskan, secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi tersebut yang dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggungjawab.

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah mengatakan jumlah angka pencari kerja sarjana cukup tinggi. Berdasarkan data 12 persen dari angka pencari kerja merupakan lulusan S1.

Hal ini menyebabkan mereka sangat responsif terhadap adanya loker yang mengatasnamakan BUMN. Untuk itu, perlu disikapi, jika melihat loker BUMN ada beberapa hal yang harus diwaspadai. 

Beberapa di informasi lowongan kerja didapatkan dari situs yang tidak resmi, atau bukan dari media sosial resmi milik BUMN. Banyak bersliweran link dan atau akun media sosial yang diragukan. Oleh karena itu, rajin-rajinlah untuk cek terlebih dulu tentang akun tersebut, terutama cek langsung ke situs BUMN atau lembaga penyeleksi kerja yang sudah terjamin.

Nah, agar tak tertipu, silakan cek email yang tertera. Pastikan untuk periksa terlebih dahulu kejelasan email. Satu yang pasti, jika ada pihak yang meminta sejumlah uang terlebih dulu, maka lebih baik tak perlu dilanjutkan lagi.

Jika ada loker terkait BUMN, silakan selalu cek kejelasan mengenai formasi, dan informasi penempatan. Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan maraknya oknum yang memanfaatkan BUMN sebagai penyebaran hoaks.

Kendati demikian masyarakat harus melakukan beberapa langkah, atau tindakan pencegahan, agar tidak menjadi korban penipuan dari loker palsu yang mengatasnamakan BUMN.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk teliti, ketika melihat ada loker BUMN. Erick menegaskan lowongan kerja BUMN tidak pernah dipungut biaya.

Lowongan pekerjaan dibuka atau diumumkan di situs resmi milik BUMN. Loker BUMN juga memberikan informasi yang jelas mengenai formasi yang dibuka, jumlah, hingga syarat penerimaan. Jika masih ragu, langsung saja menghubungi nomor resmi BUMN atau instansi yang membua loker(***).

Sumber : Kementerian BUMN, Kominfo.go.id